Perusahaan Tahu Susu lembangA. Sejarah Tahu Susu LembangTahu susu lemb translation - Perusahaan Tahu Susu lembangA. Sejarah Tahu Susu LembangTahu susu lemb English how to say

Perusahaan Tahu Susu lembangA. Seja

Perusahaan Tahu Susu lembang


A. Sejarah Tahu Susu Lembang

Tahu susu lembang pertama kali didirikan oleh Perry Tristianto pada tanggal 21 desember 2008 yang terletak di Jalan Raya Lembang 177, Kabupaten Bandung Barat, dan mulai beroperasi pada bulan Desember 2008. Selain memang lingkungannya yang sejuk dan nyaman, wisata ini juga kental dengan konsep naturalisnya. Ide ini muncul ketika si pemilik aktif di KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Jawa Barat bidang UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
Tahu Lembang merupakan kawasan wisata kuliner keluarga yang berada dalam corporate THE BIG PRICE CUT GROUP. Dimana dalam menjalankan kegiatan operasional sehari–hari tahu lembang berjalan secara mandiri, meskipun begitu tahu tahu lembang tetap mendapatkan pengawasan dari pihak corporate. POM tahu lembang ( Pusat Orang Makan Tahu ) memiliki produk unggulan yaitu Tahu Susu, Tahu Susu ini dibuat dalam tiga varian bentuk yaitu bentuk tahu kotak kecil untuk tahu goreng, tahu kotak buntel dan takus, serta bentuk takus panjang yang kita jual dalam keadaan mentah.
Kawasan wisata kuliner Tahu Lembang di buka mulai pukul 08.00 WIB sampai 21.00 WIB. Ruang pabrik tahu susu didesain dengan terbuka, agar konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatannya.
Konsep penjualannya juga tidak biasa, melainkan dengan konsep drive thru, dimana si pembeli tidak perlu repot-repot untuk turun dari kendaraannya. Mereka bisa langsung memesan paket tahu sesuai dengan selera masing-masing.
Selain menjual tahu, Kawasan kuliner tahu lembang ini tidak hanya memberikan suasana atau pemandangan alam yang sejuk dan asri tetapi kami juga menawarkan berbagai fasilitas Outdoor Activities yang mengasyikan di lahan seluas
dua hektar seperti drive thru, pabrik tahu susu, resto, jajanan pasar tradisional, Out Bound, SPBU, rest area, toilet dan lain-lain.


B. Lokasi usaha tahu susu lembang

Lokasi Tahu Susu Lembang sangatlah luas. Lahan 2 hektar yang awalnya sebuah kandang kuda itu sekarang berubah menjadi sebuah tempat wisata keluarga yang nyaman untuk dijadikan tempat rekreasi sambil menikmati kuliner unik yaitu tahu susu.
Tempat ini di design dengan konsep wisata. Bagian depan sengaja dibuat menyerupai SPBU, hal ini sebenarnya tidak bermaksud untuk menipu konsumen, akan tetapi bertujuan agar memudahkan konsumen dalam membeli produk tahu susu tersebut, dengan konsep seperti ini konsumen dapat dengan mudah membeli tahu susu tanpa harus menghentikan mesin kendaraan dan turun dari kendaraan mereka. Konsep tempat dan cara transaksi yang diterapkan ini memang sangat unik. Ketika memasuki wilayah TSL, pengunjung akan disambut layaknya memasuki area SPBU, tapi bertuliskan POM Tahu. POM Tahu tersebut merupakan kepanjangan dari Pusat Orang Makan Tahu.
POM Tahu Lembang (Pusat Orang Makan Tahu) memiliki produk unggulan yaitu tahu susu. Tahu susu ini dibuat dalam tiga jenis varian bentuk yaitu bentuk tahu kotak kecil untuk tahu goreng. Tahu kotak buntel dan takus serta bentuk takus panjang yang dijual dalam keadaan metah. Kawasan kuliner tahu lembang tidak hanya memberikan suasana atau pemandangan alam yang sejuk dan asri, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas outdoor activities yang mengasyikan.


C. Kapasitas produksi

Setiap hari, TSL memproduksi tahunya di tempat. Jumlah produksinya sangat relatif, antara 5 ribu (hari biasa) hingga 20 ribu (hari libur) tahu. Harga yang ditetapkan yaitu Rp 10 ribu untuk tahu goring/10 pcs, tahu bungkus, atau tahu bantal/5 pcs, dan Rp 15 ribu untuk tahu cetak atau takus/10 pcs. Akan tetapi, karena terbuat dari bahan alami dan tanpa bahan pengawet, maka tahu susu ini hanya tahan selama 2 hari setelah produksi.
Tak hanya memikirkan soal rasa, kemasan TSL juga diusahakan tampil semenarik mungkin. TSL mengemas produk mereka dalam bentuk kemasan kue brownies untuk tahu cetak dan besek bambu untuk tahu bantal. Kemasan ini bertujuan agar menarik minat konsumen untuk membeli produk TSL.
· Operasional
Seperti yang kita tahu, alam suatu proses produksi pasti akan meninggalkan limbah produksi. Begitu pula dengan TSL. Dalam proses pembuatan tahu susu ini, ada 2 jenis limbah yaitu limbah kering dan limbah cair. untuk limbah kering yang merupakan ampas kedelai ini TSL bekerja sama dengan peternak sapi, ampas ini diberikan kepada peternak untuk dijadikan pakan sapi agar sapi tersebut dapat terus menghasilkan susu murni yang merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan tahu susu. Sedangkan untuk limbah cairnya, TSL membuat sumur resapan agar limbah ini tidak mencemari lingkungan sekitar. Selain cara penanggulangan seperti itu, TSL juga menjalin kerjasama dengan ITB untuk mengolah limbah tersebut menjadi makanan seperti abon dan nata de coco. Dengan demikian TSL tidak mengalami kesulitan dalam penanganan limbah produksinya.
Lokasinya yang berada di kawasan wisata Lembang membuat POM TSL ramai dikunjungi para wisatawan. Untuk memasuki area pabrik tahu dan area outbond para pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- yang dapat ditukarkan dengan segelas susu kedelai. Bagi pengunjung yang singgah, di Wisata Tahu Lembang juga tersedia berbagai fasilitas lain seperti becak mini, all terrain vehicle (ATV), lorong sesat, balon raksasa, motorcross anak, serta adventure fun game yang terdiri dari papan panjat, jembatan tali, dan menuruni jaring.


D. Cara pemasaran dan perkembangan pemasaran

Dalam memasarkan produknya, TSL menerapkan sistem tunggu bola. Artinya, mereka akan diam di satu tempat dan membiarkan konsumen yang datang langsung ke tempat mereka untuk membeli tahu susu tersebut. Selain itu, TSL juga menjalin bekerjasama dengan beberapa agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata TSL ini. Karena sang pemilik Tahu Susu Lembang ini juga sebelumnya telah membuka rumah makan ditempat lain, maka beliau juga memasarkan produk tahu susu ini ditempat-tempat makan beliau yang lainnya. Untuk saat ini, Tahu Susu Lembang belum memiliki rencana untuk membuka cabang pabrik pembuatan tahu di tempat lain. Pembukaan cabang hanya dilakukan untuk agen pemasaran produk saja.


E. Teknologi Yang Digunakan

Tekhnologi dalam pembuatan Tahu Susu Lembang ini menurut saya masih memakai alat” yang tradisional seperti :
- Tong Pencucian
- Mesin Giling
- Tungku Perebusan
- Tong Kayu
- Tong Plastik
- Saringan Besar & Kecil
- Serok Cetak
- Cetakan
- Kayu Pengaduk
- Tangok
- Kain Saring
- Kain Cetakan
- Tampir


F. Kendala dalam proses produksi

· Proses pembuatan Tahu Susu Lembang yang masih menggunakan alat-alat produksi tardisional sehingga memakan waktu lama untuk mendapatkan hasil produksi
· Penempatan kerjanya kurang konsisten.
· Peralatan yang tidak diperlukan dalam proses produksi sebaiknya tidak diletakkan diruang produksi


G.G. Strategi Pemasaran

Dalam memasarkan produknya, TSL menerapkan sistem tunggu bola. Artinya, mereka akan diam di satu tempat dan membiarkan konsumen yang datang langsung ke tempat mereka untuk membeli tahu susu tersebut. Selain itu, TSL juga menjalin bekerjasama dengan beberapa agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata TSL ini. Karena sang pemilik Tahu Susu Lembang ini juga sebelumnya telah membuka rumah makan ditempat lain, maka beliau juga memasarkan produk tahu susu ini ditempat-tempat makan beliau yang lainnya. Untuk saat ini, Tahu Susu Lembang belum memiliki rencana untuk membuka cabang pabrik pembuatan tahu di tempat lain. Pembukaan cabang hanya dilakukan untuk agen pemasaran produk saja.


H. Kendala umum Tahu Susu lembang :

Pihak Tahu Susu Lembang seringkali mengalami kewalahan ketika memenuhi pesanan para pelanggan yang membanjiri POM Tahu Susu, ini disebabkan karena jumlah pegawai yang hanya berjumlah 40-50 orang termasuk bagian produksi tidak sebanding dengan customer yang berkunjung , terlebih lagi ketika weekend (sabtu,minggu).


I. Kiat-kiat usaha


Sebagai pengusaha yang sukses, untuk mencapai kesuksesannya yang dicapai sekarang ini perry tristianto lebih memilih menciptakan pasar yang belum ada daripada harus masuk kedalam pasar.
0/5000
From: -
To: -
Results (English) 1: [Copy]
Copied!
The milk companies know lembangA. History Of The Curd LembangCurd lembang was first established by Perry Tristianto on December 21, 2008 which is located on Highway 177 Lembang, Bandung Regency West, and began operations in December 2008. In addition to the surroundings is indeed cool and comfortable, this tour was also thick with the concept of naturalisnya. This idea arose when the owner is active in a VAST (Commerce and industry) in West Java areas the UMKM (micro, small and medium enterprises).Know the Valley is the region's culinary tour of the family who are in THE BIG PRICE CUT corporate GROUP. Where in carrying out operational activities sehari–hari know the Valley runs independently, though so know know the Valley still get scrutiny of corporate parties. POM know lembang (people eat Tofu) have excellent products, namely Curd, Curd is made in three variants form i.e. form know little box for fried tofu, tofu squares and resembles takus, and form long we sell takus in the raw state. The area of culinary Know Lembang in open from 08.00 am to 21.00 pm. Curd factory spaces are designed with open, so that consumers can see the process of creation.The sales concept is also unusual, but with the concept of drive thru, where the buyer does not have to bother to get off from the vehicle. They can directly order the Pack know in accordance with the tastes of each.In addition to selling tofu, culinary area know the Valley is not only providing an atmosphere or a cool natural scenery and beautiful but we also offer a variety of Outdoor Activities facilities the spots for you in the landtwo acres as drive thru, the curd factory, resto, snacks, traditional market, Out Bound, GAS STATIONS, rest areas, toilets and others.B. Business Location curd lembangLocation of Curd Lembang is very broad. 2 hectares of land which was originally a stables now turns into a comfortable family of tourist attractions for leisure while enjoying unique culinary namely curd.This place in design with the concept of tourism. The front is deliberately made to resemble GAS STATION, it is actually not intended to deceive consumers, but aims in order to make it easier for consumers in purchasing products curd, with concepts like this can easily buy consumers know milk without having to stop the vehicle and machine down from their vehicles. The concept of the place and the way the transactions are applied is indeed very unique. When entering the territory of TSL, visitors will be greeted as if they entered the GAS STATION area, but reads the POM knows. POM Knows is the length from the Centre people eat out.POM Know Lembang (people eat Tofu) have excellent products, namely curd. The curd is made in three different types of variant form i.e. form know little box for fried tofu. Know the box resembles and forms as well as long takus takus was sold in a State of metah. Culinary area know the Valley not only gives a atmosphere or a cool natural scenery and beautiful, but also offers a variety of outdoor activities facilities the spots for you.C. production capacityEvery day, the TSL produced him on the spot. The amount of production is very relative, 5 thousand (ordinary day) up to 20 thousand (holidays) know. Price set i.e. Usd 10 thousand to know goring/10 pcs, tofu wrap, or know a pillow/5 pcs, and Rp 15 thousand to know print or takus/10 pcs. However, because it is made from natural ingredients and no preservatives, so know this milk only hold for 2 days after production.Not just think of a question of taste, packaging TSL also laboured to appear as attractive as possible. TSL repackaged their product packaging in the form of cake brownies to tofu, bamboo prints and besek to know of pillows. The packaging aims so that the interests of consumers to purchase the TSL.· OperationalSeperti yang kita tahu, alam suatu proses produksi pasti akan meninggalkan limbah produksi. Begitu pula dengan TSL. Dalam proses pembuatan tahu susu ini, ada 2 jenis limbah yaitu limbah kering dan limbah cair. untuk limbah kering yang merupakan ampas kedelai ini TSL bekerja sama dengan peternak sapi, ampas ini diberikan kepada peternak untuk dijadikan pakan sapi agar sapi tersebut dapat terus menghasilkan susu murni yang merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan tahu susu. Sedangkan untuk limbah cairnya, TSL membuat sumur resapan agar limbah ini tidak mencemari lingkungan sekitar. Selain cara penanggulangan seperti itu, TSL juga menjalin kerjasama dengan ITB untuk mengolah limbah tersebut menjadi makanan seperti abon dan nata de coco. Dengan demikian TSL tidak mengalami kesulitan dalam penanganan limbah produksinya.Lokasinya yang berada di kawasan wisata Lembang membuat POM TSL ramai dikunjungi para wisatawan. Untuk memasuki area pabrik tahu dan area outbond para pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- yang dapat ditukarkan dengan segelas susu kedelai. Bagi pengunjung yang singgah, di Wisata Tahu Lembang juga tersedia berbagai fasilitas lain seperti becak mini, all terrain vehicle (ATV), lorong sesat, balon raksasa, motorcross anak, serta adventure fun game yang terdiri dari papan panjat, jembatan tali, dan menuruni jaring.D. Cara pemasaran dan perkembangan pemasaranDalam memasarkan produknya, TSL menerapkan sistem tunggu bola. Artinya, mereka akan diam di satu tempat dan membiarkan konsumen yang datang langsung ke tempat mereka untuk membeli tahu susu tersebut. Selain itu, TSL juga menjalin bekerjasama dengan beberapa agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata TSL ini. Karena sang pemilik Tahu Susu Lembang ini juga sebelumnya telah membuka rumah makan ditempat lain, maka beliau juga memasarkan produk tahu susu ini ditempat-tempat makan beliau yang lainnya. Untuk saat ini, Tahu Susu Lembang belum memiliki rencana untuk membuka cabang pabrik pembuatan tahu di tempat lain. Pembukaan cabang hanya dilakukan untuk agen pemasaran produk saja.E. Teknologi Yang DigunakanTekhnologi dalam pembuatan Tahu Susu Lembang ini menurut saya masih memakai alat” yang tradisional seperti :- Tong Pencucian- Mesin Giling- Tungku Perebusan- Tong Kayu- Tong Plastik- Saringan Besar & Kecil- Serok Cetak- Cetakan- Kayu Pengaduk- Tangok- Kain Saring- Kain Cetakan- TampirF. Kendala dalam proses produksi· Proses pembuatan Tahu Susu Lembang yang masih menggunakan alat-alat produksi tardisional sehingga memakan waktu lama untuk mendapatkan hasil produksi· Penempatan kerjanya kurang konsisten.· Peralatan yang tidak diperlukan dalam proses produksi sebaiknya tidak diletakkan diruang produksiG.G. Strategi PemasaranDalam memasarkan produknya, TSL menerapkan sistem tunggu bola. Artinya, mereka akan diam di satu tempat dan membiarkan konsumen yang datang langsung ke tempat mereka untuk membeli tahu susu tersebut. Selain itu, TSL juga menjalin bekerjasama dengan beberapa agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata TSL ini. Karena sang pemilik Tahu Susu Lembang ini juga sebelumnya telah membuka rumah makan ditempat lain, maka beliau juga memasarkan produk tahu susu ini ditempat-tempat makan beliau yang lainnya. Untuk saat ini, Tahu Susu Lembang belum memiliki rencana untuk membuka cabang pabrik pembuatan tahu di tempat lain. Pembukaan cabang hanya dilakukan untuk agen pemasaran produk saja.

H. Kendala umum Tahu Susu lembang :

Pihak Tahu Susu Lembang seringkali mengalami kewalahan ketika memenuhi pesanan para pelanggan yang membanjiri POM Tahu Susu, ini disebabkan karena jumlah pegawai yang hanya berjumlah 40-50 orang termasuk bagian produksi tidak sebanding dengan customer yang berkunjung , terlebih lagi ketika weekend (sabtu,minggu).


I. Kiat-kiat usaha


Sebagai pengusaha yang sukses, untuk mencapai kesuksesannya yang dicapai sekarang ini perry tristianto lebih memilih menciptakan pasar yang belum ada daripada harus masuk kedalam pasar.
Being translated, please wait..
Results (English) 2:[Copy]
Copied!
Know the company Milk dent A. Know the history of the Milk Lembang Know dent milk was first founded by Perry Tristianto on 21 December 2008, which is located at 177 Jalan Raya Lembang, West Bandung regency, and began operating in December 2008. In addition it is cool and comfortable environment, this tour also viscous with naturalist concept. This idea arose when the owner is active in the Chamber of Commerce (Chamber of Commerce and Industry), West Java field of MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises). Know Lembang is a culinary tourist area families who are in corporate CUT THE BIG PRICE GROUP. Where in running the day-to-day operational activities know dent run independently, even so know know dent fixed gain control of corporate parties. POM know dent (Central People Eat Tofu) have a superior product that is Tofu Milk, Tofu Milk is made ​​in three variant forms that shape out a small box for fried tofu, tofu box bundles and Takus, and form Takus long we sell in a raw state. Know Lembang culinary tourism area in the open from 08.00 am to 21.00 pm. Curd factory space was designed with an open, so that consumers can see the process of manufacture. The concept of sales is also unusual, but with the concept of a drive-thru, where the buyer does not have to bother to get off the vehicle. They can directly order the package out according to individual taste. In addition to selling out, Region culinary know lembang This not only gives the atmosphere or natural landscapes cool and beautiful, but we also offer a range of facilities Outdoor Activities exciting in an area of two hectares as drive thru, factory curd, restaurants, traditional market snacks, Out Bound, gas station, rest area, toilets and others. B. The business location curd dent location Lembang Know Milk was extensive. 2 hectares of land that was originally a horse stable was now transformed into a tourist spot to be a comfortable family recreation areas while enjoying a unique culinary namely curd. The place is designed with the concept of tourism. The front is deliberately made ​​to resemble gas stations, it is actually not intend to deceive consumers, but aims to enable consumers to purchase products out of the milk, with a concept like this the consumer can easily buy out the milk without having to stop the vehicle engine and got out of their vehicles , The concept of the place and the way transactions are applied is indeed very unique. When entering the territory of TSL, visitors will be greeted like to enter the area of the pump, but bearing POM Know. Know POM is an extension of the Central People Eat Tofu. POM Know Lembang (Center for Eating People Know) has a superior product that is out of milk. The curd is made ​​in three variants namely forms to shape out a small box of fried tofu. Know wrapping box and Takus and form long Takus sold in the state as snow. Regions culinary know dent not only provide the atmosphere or natural landscapes cool and beautiful, but also offers a wide range of exciting outdoor activities. C. Production capacity every day, TSL produce him on the spot. The amount of production is very relative, between five thousand (a normal day) to 20 thousand (day off) out. Prices set at Rp 10 thousand to know goring / 10 pcs, tofu wrap, or know cushions / 5 pcs, and Rp 15 thousand to print out or Takus / 10 pcs. However, because it is made ​​from natural ingredients and no preservatives, then the curd is only lasting for 2 days after production. Not only thinking about the taste, packaging TSL also sought to appear as attractive as possible. TSL package their products in the form of packaging for the brownies out of print and bamboo baskets to know cushions. Packaging is intended to attract consumers to buy the product TSL. · Operations As we know, the natural production process will definitely leave waste production. Similarly, the TSL. In the process of making milk out of this, there are two types of waste is dry waste and wastewater. for dry waste which is soybean dregs is TSL working with cattle ranchers, the pulp is given to farmers to be used as cattle feed that the cow can continue to produce milk which is one raw material in the manufacture curd. As for liquid waste, TSL make infiltration wells so that this waste does not contaminate the surrounding environment. In addition to methods of controlling such, TSL is also cooperating with the ITB to process the waste into foods such as shredded and nata de coco. TSL thus no difficulty in handling the waste production. Its location is in the tourist area of Lembang make POM TSL visited by tourists. To enter the plant area and the area know outbound visitors charged entrance fee of Rp. 5000, - which can be exchanged with a glass of soy milk. For visitors who stop, in Tourism Know Lembang also available a variety of other amenities such as mini-rickshaws, all terrain vehicle (ATV), maze, giant balloon, motocross child, as well as the adventure fun game which consists of board climbing, rope bridge, and down the nets . D. Ways of marketing and marketing developments in marketing their products, TSL implement the system waiting for the ball. That is, they will stay in one place and let the consumers who come directly to them to buy out the milk. In addition, TSL also established cooperation with several tour and travel agents to promote the tourist attractions of this TSL. Because the owner of Milk Lembang Know also previously opened restaurants elsewhere, then he also knows this milk product market in places he ate the other. For now, Tahu Lembang Milk does not have plans to open a manufacturing plant branch out elsewhere. The opening of the branch is only done for product marketing agent alone. E. Technology Used Technology in making Tofu Milk Lembang is in my opinion still use the tool "traditional such as: - Tong Laundering - Milling Machine - Furnace Boiling - Tong Wood - Tong Plastics - Sieve Large & Small - Scoop Print - Prints - Wood Mixer - Tangok - Fabric Filter - Fabric Prints - Tampir F. Constraints in the production process · The process of making milk Know Lembang which still uses the means of production tardisional so it takes a long time to get the production · Placement work less consistent. · Equipment that is not required in the production process should not be placed diruang production GG Marketing Strategy In marketing their products, TSL implement the system waiting for the ball. That is, they will stay in one place and let the consumers who come directly to them to buy out the milk. In addition, TSL also established cooperation with several tour and travel agents to promote the tourist attractions of this TSL. Because the owner of Milk Lembang Know also previously opened restaurants elsewhere, then he also knows this milk product market in places he ate the other. For now, Tahu Lembang Milk does not have plans to open a manufacturing plant branch out elsewhere. The opening of the branch is only done for product marketing agent alone. H. Know the common obstacles dent Milk: The milk Know Lembang often have overwhelmed when fulfilling customer orders that flooded POM Know Milk, this is because the number of employees amounted to only 40-50 people, including part of the production is not comparable with the customers who visit, especially when the weekend (Saturday, Sunday). I. Tips business As a successful entrepreneur, to achieve success achieved today perry Tristianto prefer to create a market that does not exist rather than having to come into the market.







































































Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: