ketika orang-orang kafir melihat neraka, mereka akan menyesali perbuatan mereka, tetapi penyesalan tersebut tidak ada lagi artinya ketika orang kafir melihat catatan perbuatan-perbuatannya, dan melihat sendiri kekafiran dan kemusyrikan yang telah mereka lakukan sehingga mereka pantas dimasukkan ke dalam neraka secara abadi, ia akan berdo'a agar dimatikan mereka akan mengulangi lagi permohonan agar mereka dimatikan saja ketika dilemparkan ke dalam neraka dan rasa panas neraka itu mulai menyentuh mereka.teriakan mereka semakin keras dan semakin merintih, tetapi mereka tetap memohon kepada tuhan dengan harapan agar mereka dapat dikeluarkan dari api neraka. pada waktu itu, mereka menyadari kesalahan dan kebodohan yang mereka lakukan tetapi permohonan mereka akan ditolak dengan tegas, dan mereka akan diperlakukan selayaknya binatang.
25. apa yang dijanjikan allah itu akan terjadi dengan sebenar-benarnya, dan mereka akan sampai di suatu tujuan dimana do'a dan permohonan mereka tidak akan dapat menolong mereka lagi dan mereka juga tidak mempunyai harapan lagi. setelah itu, para penduduk neraka akan minta tolong kepada para penjaga neraka agar mau memintakan keringanan azab bagi mereka kepada allah subhanahu wa ta'ala karena sudah putus asa dan kehilangan harapan, kemudian mereka mengajukan permohonan kepada penjaga neraka agar memohonkan kepada tuhan untuk mematikan mereka apa saja yang diminta oleh para penghuni neraka itu pasti akan ditolak. mereka tidak akan dikeluarkan lagi dari neraka. azab mereka tidak akan dikurangi, dan mereka juga tidak akan dimatikan lagi. yang jelas, hukuman akan berlanjut terus selamanya, dan kepada mereka dikatakan, "maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu. kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan." mereka terus menangis sampai air mata mereka kering, sehingga yang menetes dari mata mereka adalah darah. air mata darah itu akan meninggalkan bekas-bekas di muka mereka seperti air meninggalkan bekas-bekasnya di atas batu.orang-orang kafir telah kehilangan jiwa mereka sendiri dan keluarga mereka tatkala mereka memilih menjadi kafir. dengarkanlah tangisan dan ratapan mereka ketika mereka diazab.
Adapun seorang hamba yang kafir, jika ajal sedang menjemputnya menuju alam akhirat, maka turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit yang hitam wajahnya. Mereka membawa kain yang kasar.
Lantas para malaikat itu duduk mengelilinginya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah Malaikat Maut; dia duduk di dekat kepala orang itu dan dia berkata, “Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya!”
Kemudian ruh orang itu bercerai-berai dalam jasadnya, lalu dicabut oleh Malaikat Maut seperti mencabut tusukan daging yang terbuat dari besi, yang dicabut dari bulu domba yang basah. Kemudian ruhnya diambil. Setelah diambil oleh Malaikat Maut, para malaikat lainnya tidak membiarkan ruh itu berada di tangan Malaikat Maut walau sekejap mata pun, hingga mereka meletakkannya di kain yang kasar itu. Lalu keluarlah bau yang lebih busuk daripada bangkai yang ada di muka bumi.
Lantas para malaikat itu membawanya naik ke atas. Setiap mereka melewati sekumpulan malaikat, mereka ditanya, “Siapakah ruh yang busuk ini?” Maka para malaikat pembawa ruh itu menjawab, “Ruh Fulan bin Fulan,” dengan nama panggilan terjeleknya semasa dahulu di dunia.
Mereka meminta agar pintu langit dibukakan bagi ruh orang kafir tersebut. tetapi tidak dibukakan. Kemudian Allah berfirman, “Tulislah catatan amalnya di Sijjin! Di bumi yang paling bawah.” Maka ruh orang itu dilemparkan dengan sekali lemparan.
Lantas ruhnya dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat kepadanya. Kedua malaikat itu lalu mendudukkannya seraya berkata, “Siapakah tuhanmu?”
Dia menjawab, “aku tidak tahu.”
Kedua malaikat itu bertanya lagi, “Apa agamamu?”
“aku tidak tahu,” jawabnya.
“Siapa laki-laki yang telah diutus kepada kalian? Tanya dua malaikat itu.
“aku tidak tahu,” jawabnya lagi.
Tiba-tiba terdengar seruan dari atas langit, “Hamba-Ku itu telah berdusta! Bentangkanlah hamparan dari api neraka baginya dan bukakanlah baginya satu pintu menuju neraka!”
Maka datang kepadanya angin panas yang berembus dari neraka, dan kuburnya dipersempit hingga tulang rusuknya bercerai-berai.
Lalu datang kepadanya seorang lelaki buruk rupa, berpakaian jelek, dan berbau busuk. Lelaki itu berkata, “Bergembiralah dengan segala sesuatu yang menyusahkanmu! Inilah hari yang dijanjikan kepadamu.”
Lantas mayat orang kafir itu bertanya kepada si lelaki buruk rupa, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang membawa kejelekan.”
Lelaki itu menjawab, “Aku adalah amal jelekmu.”
Mayat orang kafir itu berkata, “tuhanku, janganlah engkau datangkan hari kiamat”