Di permukaan, Anna tampaknya hanya mengejar pemenuhan janji Raja tetap translation - Di permukaan, Anna tampaknya hanya mengejar pemenuhan janji Raja tetap English how to say

Di permukaan, Anna tampaknya hanya

Di permukaan, Anna tampaknya hanya mengejar pemenuhan janji Raja tetapi sebenarnya ada
sesuatu yang lain yang yang berada di balik tuntutan Anna tersebut. Dengan kata lain, ada
makna berbeda yang tertunda (konsep ‘differance’) yang harus diperhatikan. Anna sebenarnya
sedang berjuang mempertahankan otoritas dan privasinya. Dengan tidak tinggal di dalam area
kerajaan, Anna tidak sepenuhnya berada di bawah kontrol Raja meskipun ia bekerja untuk Raja.
Jadi, Anna berusaha memisahkan pekerjaan dan kehidupan privat yang umum dalam tradisi
Barat yang dianut Anna. Meskipun memakan waktu cukup lama, Raja akhirnya menyetujui
tuntutan Anna. Dengan demikian kontrol total Raja terhadap Anna sedikit terkurangi dengan
dekonstruksi yang dilakukan Anna secara halus, gigih, dan pasti.
Penerapan Nyata Aturan Budak
Adalah hal yang wajar bagi keluarga bangsawan dalam kultur Siam untuk memiliki budak. Aturan
budak di Siam memungkinkan budak membeli kebebasannya dengan sejumlah uang. Ternyata
aturan ini tidak dipatuhi ketika budak yang bernama La Ore ingin membeli kebebasannya. Alih-
alih mendapatkan kebebasan, La Ore mendapatkan hukuman berat dari majikannya yang kejam,
Nyonya Jao Jom Manga Ung. Ketika Anna dan Putra Mahkota secara tidak sengaja menetahui
keadaan La Ore yang menyedihkan, Anna membebaskan La Ore dengan cara memberikan
cincin kawinnya ke majikan La Ore untuk kompensasi. Ketika peristiwa ini diadukan ke Raja oleh
Nyonya Jao Jom Manga Ung, Anna tetap tegar dengan pendiriannya. Hasilnya adalah
peninjauan ulang Aturan Budak ini yang pada prakteknya muncul penyelewengan demi
kepentingan para bangsawan. Penghapusan kepemilikan budak di masa mendatang di Siam
sedikit banyak dipengaruhi oleh dekonstruksi yang dilakukan Anna dalam kasus La Ore.
Ketika Raja bertanya ke Anna alasan intervensi yang dilakukannya, jawaban Anna adalah:
“Because my conscience demanded it” (Hand, 1999: 99). Di sini tampak unsur
intertekstualitasnya. Reaksi Anna terhadap kasus perbudakan mengandung jejak-jejak pemikiran
Harriet Beecher Stowe tentang kekejaman perbudakan seperti tertuang dalam buku Uncle Tom’s
Cabin. Buku yang telah membangkitkan reaksi keras terhadap perbudakan di seluruh dunia ini
telah dibaca Anna berulang-kali. Anna juga meminjamkan buku ini ke Putra Mahkota yang
bertanya tentang masalah majikan-budak. Dengan demikian Anna sangat terpengaruh oleh
pemikiran penghapusan perbudakan dan jejak-jejak pemikiran ini muncul dalam tindakannya
pada kasus La Ore dan tindakan meminjamkan buku tersebut ke Putra Mahkota.
Putra Mahkota Tidak Pernah Salah
Putra Mahkota sebagai calon raja sangatlah dihormati di Siam. Tak seorangpun berani
mengkritik, atau menghukum Putra Mahkota. Menurut perspektif Anna, rasa hormat yang
membuta seperti itu tidak baik bagi Putra Mahkota. Ketika terjadi perkelahian antara Putra
Mahkota, Chulalongkorn, dengan anak lelaki Anna, Louis, karena Chulalongkorn menghina
almarhum ayah Louis, Anna menghukum keduanya menulis seribu kalimat. Peristiwa ini, sejalan
dengan waktu, membuat Chulalongkorn instropeksi diri dan menjadi raja yang bijaksana ketika ia
menggantikan ayahandanya.
Tindakan Anna yang tidak mengistimewakan Putra Mahkota juga mendorong keberanian Lady
Thiang (ibunda Chulangkorn) memberi tahu raja peristiwa sebenarnya yang menunjukkan
kesalahan Putra Mahkota:
She hesitated, reluctant to speak the truth. Finally she said haltingly: “Prince insult memory of
boy’s dead father” (Hand, 1999: 75).
Dengan demikian, Anna mendekonstruksi pendapat bahwa tindakan Putra Mahkota selalu benar.
Pernikahan Raja tanpa Cinta
Bukanlah rahasia bahwa pernikahan raja sering berlangsung tanpa cinta, seperti mencuat pada
kasus Lady Tuptim. Meskipun cinta Tuptim hanyalah bagi Balat, kekasihnya, ayah Tuptim
menyerahkan anak perempuannya untuk diperistri Raja karena dianggap lebih mendatangkan
0/5000
From: -
To: -
Results (English) 1: [Copy]
Copied!
Di permukaan, Anna tampaknya hanya mengejar pemenuhan janji Raja tetapi sebenarnya adasesuatu yang lain yang yang berada di balik tuntutan Anna tersebut. Dengan kata lain, adamakna berbeda yang tertunda (konsep ‘differance’) yang harus diperhatikan. Anna sebenarnyasedang berjuang mempertahankan otoritas dan privasinya. Dengan tidak tinggal di dalam areakerajaan, Anna tidak sepenuhnya berada di bawah kontrol Raja meskipun ia bekerja untuk Raja.Jadi, Anna berusaha memisahkan pekerjaan dan kehidupan privat yang umum dalam tradisiBarat yang dianut Anna. Meskipun memakan waktu cukup lama, Raja akhirnya menyetujuituntutan Anna. Dengan demikian kontrol total Raja terhadap Anna sedikit terkurangi dengandekonstruksi yang dilakukan Anna secara halus, gigih, dan pasti.Penerapan Nyata Aturan BudakAdalah hal yang wajar bagi keluarga bangsawan dalam kultur Siam untuk memiliki budak. Aturanbudak di Siam memungkinkan budak membeli kebebasannya dengan sejumlah uang. Ternyataaturan ini tidak dipatuhi ketika budak yang bernama La Ore ingin membeli kebebasannya. Alih-alih mendapatkan kebebasan, La Ore mendapatkan hukuman berat dari majikannya yang kejam,Nyonya Jao Jom Manga Ung. Ketika Anna dan Putra Mahkota secara tidak sengaja menetahuikeadaan La Ore yang menyedihkan, Anna membebaskan La Ore dengan cara memberikancincin kawinnya ke majikan La Ore untuk kompensasi. Ketika peristiwa ini diadukan ke Raja olehNyonya Jao Jom Manga Ung, Anna tetap tegar dengan pendiriannya. Hasilnya adalahpeninjauan ulang Aturan Budak ini yang pada prakteknya muncul penyelewengan demikepentingan para bangsawan. Penghapusan kepemilikan budak di masa mendatang di Siamsedikit banyak dipengaruhi oleh dekonstruksi yang dilakukan Anna dalam kasus La Ore.Ketika Raja bertanya ke Anna alasan intervensi yang dilakukannya, jawaban Anna adalah:“Because my conscience demanded it” (Hand, 1999: 99). Di sini tampak unsurintertekstualitasnya. Reaksi Anna terhadap kasus perbudakan mengandung jejak-jejak pemikiranHarriet Beecher Stowe tentang kekejaman perbudakan seperti tertuang dalam buku Uncle Tom’sCabin. Buku yang telah membangkitkan reaksi keras terhadap perbudakan di seluruh dunia initelah dibaca Anna berulang-kali. Anna juga meminjamkan buku ini ke Putra Mahkota yangbertanya tentang masalah majikan-budak. Dengan demikian Anna sangat terpengaruh olehpemikiran penghapusan perbudakan dan jejak-jejak pemikiran ini muncul dalam tindakannyapada kasus La Ore dan tindakan meminjamkan buku tersebut ke Putra Mahkota.Putra Mahkota Tidak Pernah SalahPutra Mahkota sebagai calon raja sangatlah dihormati di Siam. Tak seorangpun beranimengkritik, atau menghukum Putra Mahkota. Menurut perspektif Anna, rasa hormat yangmembuta seperti itu tidak baik bagi Putra Mahkota. Ketika terjadi perkelahian antara PutraMahkota, Chulalongkorn, dengan anak lelaki Anna, Louis, karena Chulalongkorn menghinalate father Louis, Anna punishes both write a thousand sentences. This event, in linewith time, making themselves instropeksi and Chulalongkorn became King of the wise when hesucceeded his father.Anna's actions are not a respecter of Crown Prince also encourages courage LadyThiang (mother Chulangkorn) tell the King actual events showsCrown errors:She hesitated, reluctant to speak the truth. Finally she said haltingly: "Prince insult memory ofthe dead boy's father "(Hand, 1999:75).Thus, the action of deconstruct Anna's opinion that the Crown Prince is always right.The King's marriage without loveIt is no secret that marriage often lasts without love, such as sticking on athe case of Lady Tuptim. Although love Tuptim is merely to Balat, lover, father Tuptimhand over her daughter to became King because it is considered more bring
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: