Results (
English) 1:
[Copy]Copied!
Pesta LombanPesta Lomban atau dikenal juga dengan nama oleh masyarakat setempat sebagai Lomban Kupatan adalah pesta masyarakat nelayan di wilayah Kecamatan Tayu Kabupaten Pati dalam bentuk sedekah laut. Namun kini sudah menjadi milik keseluruhan masyarakat Tayu, bukan nelayan saja. Pusat perayaan ini berada di DesaSambiroto, Tayu. Pesta ini merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Syawal atau 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri.KegiatanPesta Lomban masa kini telah dilaksanakan oleh warga masyarakat nelayan Tayu bahkan dalam perkembangannya sudah menjadi milik warga masyarakat Tayu. Hal ini nampak partisipasinya yang besar masyarakat Tayu menyambut Pesta Lomban. Ibu-ibu rumah tangga sibuk mempersiapkan pesta lomban sebagai hari raya kedua. Pedagang bungkusan kupat dengan janur (bahan pembuat kupat dan lepet) juga menjajakan ayam guna melengkapi lauk pauknya.Sehari sebelum dilakukan pelarungan sesaji, terlebih dahulu dilakukan pertemuan antar warga masjid jami’Tayu. Pertemuan dilakukan untuk mengadakan ritual keagamaan yang dipimpin oleh pemuka agama Islam seperti Kyai desa setempat, untuk mengadakan khataman qur’an, tahlilan serta halal bilhalal yang diiringi lantunan shalawat nabi. Masyarakat bershalawat sambil bermaaf-maafan atau silaturahmi satu sama lain dengan membentuk lingkaranPada saat pesta Lomban berlangsung semua masyarakat Kecamatan Tayu berbondong-bondong menuju tempat pelarungan atau pelepasan lomban atau larung sesaji di Desa Sambiroto. Diiringi drumband, kesenian barongan, dan berbagai arak-arakan, sebelum melarung kelaut, masyarakat mengarak sesaji berisi jajan pasar, kepala kerbau, pisang raja setandan, dan buah-buahan dari Balai Desa Sambiroto menuju TPI Tayu. Bertempat di balai Desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati, Bupati Pati membuka secara langsung kegiatan Karnaval Larung Sesaji dalam rangka Lomban Kupatan. Puncak acara yaitu Larung sesaji memang terlaksana 1 hari namun kemeriahan dari pesta ini biasanya terjadi sampai 2 hari, karena antusiame masyarkat terhdapa adat istiadat ini sangatlah tinggi.Nilai EdukasiDi dalam tradisi pesta lomban juga mengandung nilai-nilai edukatif (pendididkan). Adapun nilai-nilai pendidikan dari tradisi pesta lomban yaitu: nilai ketuhanan, nilai silaturahmi dan kekeluargaan, nilai kegotong-royongan, nilai rekreasi, dan menjaga keseimbangan dengan alam. Masyarakat dapat melestarikan budaya dari daerahnya sendiri atau menjaga tradisi ini daerahnya agar tidak punah, sehingga nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalamnya dapat disosialisakan melalui tradisi tersebut.Nilai ReligiusDi dalam tradisi pesta lomban juga mengandung nilai-nilai religius (keagamaan). Adapun nilai-nilai keagamaan dari tradisi pesta lomban yaitu:• SedekahHal ini terlihat dari adanya membagikan daging kerbau dagingnya di sedekahkan ke warga, sementara kepala kerbaunya disedekahkan kepada mahluk Allah yg hidup dilaut yaitu ikan, dll. Karena dengan bersedekah kita akan terhindar dari bala', sedekah merupakan obat (penawar) dari penyakit ekonomi yaitu rezeki sempit, sehingga nelayan berharap rezekinya dilapangkan. Selain itu, dalam berbagai rangkaian acara, diisi dengan doa memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberi keselamatan dan rejeki yang barokah.• Menjaga Lingkungan HidupHadist tentang menjaga kelestarian alam : "Sayangilah yang ada di bumi niscaya semua yang ada di langit akan menyayangi kalian" (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu dengan adanya Pesta Lomban yang memberi sedekah atau memberi makan terhadap ikan-ikan, maka dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dan supaya nelayan tidak tamak dengan mengeruk sebanyak-banyaknya kekayaan alam terutama laut.Nilai EkonomisDi dalam tradisi pesta lomban juga mengandung nilai-nilai ekonomis. Adapun nilai-nilai ekonomis dari tradisi pesta lomban dapat dirasakan oleh para pedagang dari pedagang makanan, minuman, hingga pedagang sovenir laku keras dibanding hari-hari biasa.Maksud IntinyaMaksud dari upacara pelarungan ini adalah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Allah, yang melimpahkan rizki dan keselamatan kepada warga masyarakat nelayan selama setahun dan berharap pula berkah dan hidayahnya untuk masa depan.Hal yang paling patut digaris bawahi adalah intisari dari pelaksanaan Lomban Kupatan, bukan hanya menganggapnya sebagai sebuah tradisi. Secara historis, budaya lomban muncul pada zaman dahulu karena para nelayan merayakan pesta laut dengan mengadakan lomba dayung dari muara sungai menuju lautan. Sehingga Lomban sendiri berasal dari bahasa Jawa dari kata lumban;lumba atau lelumban yang berarti lelangen artinya kesenangan atau bersenang-senang bermain air.Jika dilihat secara Filosofi, tradisi Lomban kupatan mempunyai tiga pemaknaan. Pertama manifestasi wujud rasa syukur kepada Tuhan. Tradisi Lomban dikenal juga dengan sedekah laut, yang dimulai dengan tradisi melarungkan sesaji sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan, yang telah memberikan hambanya
Being translated, please wait..
