kehormatan. Raja sendiri, meskipun murah hati, adil, dan mencintai kel translation - kehormatan. Raja sendiri, meskipun murah hati, adil, dan mencintai kel English how to say

kehormatan. Raja sendiri, meskipun

kehormatan. Raja sendiri, meskipun murah hati, adil, dan mencintai keluarganya, ia tidak pernah
digambarkan mencintai salah satu istrinya. Makna cinta yang sering dikesampingkan menjadi
permasalahan serius dalam kasus Lady Tuptim. Ia dihukum berat karena dianggap melanggar
aturan dengan meninggalkan Raja untuk menjadi pendeta Budha mengikuti keputusan
kekasihnya, Balat.
Anna terlibat diskusi serius dengan Raja yang menganggap Lady Tuptim melanggar aturan.
Anna mengkritisi pendapat Raja dengan mengangkat permasahan cinta: “By loving someone?”
(Hand, 1999: 239). Bagi Anna, cinta sangatlah penting dalam pernikahan dan mencintai
seseorang bukanlah kesalahan ataupun dosa. Pemikiran Anna tentang cinta membawa jejak-
jejak konsep cinta romantis dalam tradisi Barat. Meskipun Raja tampak tidak menghiraukan
permasalahan cinta ini, tetapi pada akhirnya secara tidak langsung ia mengakui bahwa cinta itu
penting dan indah serta mampu membuat seorang laki-laki puas hanya dengan satu perempuan
saja (Hand, 1999: 288).
Poligami Raja
Raja Maha Mongkut dari Siam memiliki banyak istri dan selir dan hal ini tidak bertentangan
dengan tradisi Siam. Para istri ini tidak pernah menentang Raja dan mereka hanya pasrah
menantikan gilirannya melayani Raja. Meskipun Raja selalu bertindak adil kepada mereka
semua, tidak ada rasa cinta yang dalam antara Raja dan istri-istrinya. Raja juga tidak
menganggap para istri ini setara dengannya dalam masalah intelektualitas. Akan tetapi,
personalitas Anna yang diistilahkan Raja ‘between fact and fancy’, kecerdasannya, logikanya,
pengetahuannya yang luas, keterbukaannya, keberaniannya mengatakan hal yang tidak
menyenangkan, rasa hormatnya yang kritis, kesabarannya terhadap anak-anak, optimismenya,
dan femininitasnya yang tetap dipertahankan membuat Raja menyadari bahwa satu istri yang
komplet dan mumpuni dapat menggantikan sepuluh istri: “Until now, madam Leonowens, I did
not understand supposition man could be satisfied with only one woman” (Hand, 1999: 288).
Dengan demikian, poligami Raja terdekonstruksi oleh personalitas alamiah Anna.
Momen yang tak terlupakan, adegan yang sangat menyentuh hati dan mengiris perasaan serta
begitu romantis adalah ketika Raja dan Anna berdansa waltz. Kedua hati tersatukan tetapi kultur
tidak memungkinkan mereka bersatu secara fisikal. Raja Siam dan Anna yang perempuan
Inggris bagaikan legenda Matahari dan Bulan: saling mencintai, saling membutuhkan, tetapi tidak
dapat bersatu, hanya dapat saling memandang dari kejauhan: “Sun, bright with happiness,
shined with such great power he transforms bride into Moon, so they would never be without one
another again” (Hand, 1999: 132).
Perempuan Tidak Memiliki Suara di Persidangan
Di Siam, pengadilan dan kantor publik adalah dunia laki-laki. Hal ini tampak pada kantor
Kralahome yang penuh pegawai dan pendeta laki-laki. Mereka tidak terbiasa dengan kehadiran
perempuan sehingga kemunculan Anna di situ menimbulkan reaksi sebagai berikut: “stared,
some curiously, others with suspicion and disdain” (Hand, 1999: 18). Selain itu, di tempat
tersebut Anna disapa dengan sebutan “sir” (Hand, 1999: 20). Hal ini mengindikasikan bahwa di
tempat-tempat yang didominasi laki-laki tersebut perempuan dianggap inferior: “Women do not
stand in presence of His Excellency” (Hand, 1999: 20).
Akan tetapi, jawaban cerdas Anna tentang isu bohong wabah kolera yang disebarkan Kralahome
menuai poin positif bagi Anna: “The Kralahome’s eyes narrowed, and in them Anna detected the
faintest spark of respect” (Hand, 1999: 23). Pada kesempatan lain, kegigihan dan keberanian
Anna menuntut haknya untuk mengetahui dengan jelas dan pasti (setelah tertunda-tunda 3
minggu) tentang pekerjaannya sebagai guru dan tentang rumah di luar area kerajaan membuat
Raja mulai menghargainya: “You articulate logical answer under pressure, Mem Leonowens”
(Hand, 1999: 46). Selain itu, tindakan Anna menghukum Putra Mahkota dan Louis yang telah
melanggar aturan sekolah secara diam-diam disetujui oleh Raja. Raja tidak aja membiarkan
0/5000
From: -
To: -
Results (English) 1: [Copy]
Copied!
kehormatan. Raja sendiri, meskipun murah hati, adil, dan mencintai keluarganya, ia tidak pernahdigambarkan mencintai salah satu istrinya. Makna cinta yang sering dikesampingkan menjadipermasalahan serius dalam kasus Lady Tuptim. Ia dihukum berat karena dianggap melanggaraturan dengan meninggalkan Raja untuk menjadi pendeta Budha mengikuti keputusankekasihnya, Balat.Anna terlibat diskusi serius dengan Raja yang menganggap Lady Tuptim melanggar aturan.Anna mengkritisi pendapat Raja dengan mengangkat permasahan cinta: “By loving someone?”(Hand, 1999: 239). Bagi Anna, cinta sangatlah penting dalam pernikahan dan mencintaiseseorang bukanlah kesalahan ataupun dosa. Pemikiran Anna tentang cinta membawa jejak-jejak konsep cinta romantis dalam tradisi Barat. Meskipun Raja tampak tidak menghiraukanpermasalahan cinta ini, tetapi pada akhirnya secara tidak langsung ia mengakui bahwa cinta itupenting dan indah serta mampu membuat seorang laki-laki puas hanya dengan satu perempuansaja (Hand, 1999: 288).Poligami RajaRaja Maha Mongkut dari Siam memiliki banyak istri dan selir dan hal ini tidak bertentangandengan tradisi Siam. Para istri ini tidak pernah menentang Raja dan mereka hanya pasrahmenantikan gilirannya melayani Raja. Meskipun Raja selalu bertindak adil kepada merekasemua, tidak ada rasa cinta yang dalam antara Raja dan istri-istrinya. Raja juga tidakmenganggap para istri ini setara dengannya dalam masalah intelektualitas. Akan tetapi,personalitas Anna yang diistilahkan Raja ‘between fact and fancy’, kecerdasannya, logikanya,pengetahuannya yang luas, keterbukaannya, keberaniannya mengatakan hal yang tidakmenyenangkan, rasa hormatnya yang kritis, kesabarannya terhadap anak-anak, optimismenya,dan femininitasnya yang tetap dipertahankan membuat Raja menyadari bahwa satu istri yangkomplet dan mumpuni dapat menggantikan sepuluh istri: “Until now, madam Leonowens, I didnot understand supposition man could be satisfied with only one woman” (Hand, 1999: 288).Dengan demikian, poligami Raja terdekonstruksi oleh personalitas alamiah Anna.Momen yang tak terlupakan, adegan yang sangat menyentuh hati dan mengiris perasaan sertabegitu romantis adalah ketika Raja dan Anna berdansa waltz. Kedua hati tersatukan tetapi kulturtidak memungkinkan mereka bersatu secara fisikal. Raja Siam dan Anna yang perempuanInggris bagaikan legenda Matahari dan Bulan: saling mencintai, saling membutuhkan, tetapi tidakdapat bersatu, hanya dapat saling memandang dari kejauhan: “Sun, bright with happiness,shined with such great power he transforms bride into Moon, so they would never be without oneanother again” (Hand, 1999: 132).Perempuan Tidak Memiliki Suara di PersidanganDi Siam, pengadilan dan kantor publik adalah dunia laki-laki. Hal ini tampak pada kantorKralahome yang penuh pegawai dan pendeta laki-laki. Mereka tidak terbiasa dengan kehadiranwomen so that the appearance of Anna there cause reactions as follows: "stared,some curiously, others with suspicion and disdain "(Hand, 1999:18). In addition, in place ofthe Anna is addressed as "sir" (Hand, 1999:20). This indicated that inplaces that are male-dominated the women were considered inferior: "Women do notstand in the presence of His Excellency "(Hand, 1999:20).However, the smart answer to Anna about the cholera outbreak a lie disseminated Kralahomereaping the positive points for Anna: "The Kralahome's eyes narrowed, and in them the Anna detected thefaintest spark of respect "(Hand, 1999:23). On another occasion, tenacity and courageAnna demanded the right to know clearly and definitely (after tertunda-tunda 3Sunday) about his work as a teacher and of a home outside of the area of the Kingdom madeThe King began to appreciate it: "You articulate the logical answer under pressure, Leonowens Mem"(Hand, 1999:26). In addition, the Act of Anna punishes the Crown Prince Louis and who hasbreaking the rules of the school is quietly approved by the King. The King did not let wrote
Being translated, please wait..
Results (English) 2:[Copy]
Copied!
honor. The king himself, though generous, fair, and loved his family, he never
pictured her loved one. The meaning of love that is often overlooked become
a serious problem in the case of Lady Tuptim. He was severely punished for violating the
rules by leaving the King to become a Buddhist monk to follow the decision of
her lover, Balat.
Anna was involved in serious discussions with the King who consider Lady Tuptim violation of the rules.
Anna criticized the opinion of the King to lift permasahan love: "By loving someone?"
(Hand , 1999: 239). For Anna, the love is very important in marriage and love
someone is not a fault or a sin. Anna thought about love bringing jejak-
traces the concept of romantic love in the Western tradition. Although the King seemed to ignore
the problems of love, but in the end indirectly he recognizes that love is
important and beautiful and be able to make a man content with one female
only (Hand, 1999: 288).
Polygamy Raja
Raja Maha Mongkut of Siam had many wives and concubines, and it does not conflict
with the tradition of Siam. The wives have never been against the King and they just let go
forward turn serve the King. Though King always do justice to them
all, no sense of deep love between a king and his wives. King also did not
consider the wives equal to him in intellect problem. However,
the personality of Anna termed Raja 'between fact and fancy', intelligence, logic,
extensive knowledge, candor, courage to say things that are not
fun, respect is critical, patience with children, optimism,
and femininity are retained made King realized that one wife is
complete and is qualified to replace the ten wives: "Until now, madam Leonowens, I did
not understand supposition man could be satisfied with only one woman" (Hand, 1999: 288).
thus, polygamy King terdekonstruksi by Anna natural personality.
the moment unforgettable, the scene was very touching and slicing feelings and
so romantic is when the King and Anna waltz. Both hearts were united, but the culture
does not allow them physically united. King of Siam and Anna were female
English like the legend of the Sun and the Moon: mutual love, mutual need, but do not
be united, can only look at each other from a distance: "Sun, bright with happiness,
shined with such great power he transforms the bride into Moon, so they would never be without one
another again "(Hand, 1999: 132).
Women Do not Have a Voice in trial
in Siam, the courts and public offices is a man's world. This is evident in the office
Kralahome full of clerks and clergy men. They are not used to the presence
of women so that the appearance of Anna in situ cause a reaction as follows: "stared,
some Curiously, others with suspicion and disdain" (Hand, 1999: 18). Additionally, in place
of the Anna addressed as "sir" (Hand, 1999: 20). This indicates that in
areas dominated by men the women are considered inferior: "Women do not
stand in the presence of His Excellency" (Hand, 1999: 20).
However, an intelligent answer Anna on the issue lie cholera epidemic that spread Kralahome
reap positive points for Anna: "The Kralahome's eyes narrowed, and in them Anna detected the
faintest spark of respect" (Hand, 1999: 23). On another occasion, tenacity and courage of
Anna demanding the right to know clearly and definitely (after delayed 3
weeks) about his work as a teacher and on a house outside the area of the kingdom make
King began to appreciate: "You articulate logical answer under pressure, Mem Leonowens "
(Hand, 1999: 46). In addition, measures to punish Anna Crown Prince and Louis who have
violated school rules tacitly approved by the King. King did not just let
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: