Coelacanth merupakan ikan besar (antara 1- 2 meter panjangnya), dengan translation - Coelacanth merupakan ikan besar (antara 1- 2 meter panjangnya), dengan English how to say

Coelacanth merupakan ikan besar (an

Coelacanth merupakan ikan besar (antara 1- 2 meter panjangnya), dengan sirip-sirip yang membulat, dan sisik sisik yang khas ( cosmoid) yang relatif tipis, dan umumnya hanya ditemukan pada ikan-ikan purba yang telah punah}, Sirip bagian pinggang (pectoral fins) dan bagian bawah ( anal fin)-nya tumbuh pada tangkai yang berdaging yang ditunjang oleh tulang belulang. Sirip ekor (tail fin)-nya terbagi atas tiga lembar, dan bagian tengah sirip ekor tersebut merupakan lanjutan notokordia. Coelacanths juga memiliki organ panca indra sinyal elektrik, yang disebut organ roseteral pada bagian muka tengkoraknya. Organ ini tampaknya berguna untuk mendeteksi pakan dan mangsa mereka seperti cumi, sotong, dan hiu-hiu kecil. Coelacanth juga memiliki reproduksi tidak lazim pada kelas Ikan pada umumnya, yaitu melahirkan anak.

Contoh yang ditemukan di Manado tersebut kemudian dicari di alam dan berkat bantuan seorang nelayan setempat kemudian berhasil ditemukan hidup-hidup di habitat alaminya, yaitu perairan Pulau Manado Tua, di utara pesisir Sulawesi Utara. Karena ukurannya yang besar, masyarakat di sekitar Manado Tua mengenal ikan ini dengan nama Raja Laut. Ikan ini kemudian diberi nama ilmiah Latimeria menadoensis. Berdasarkan tes DNA, memang populasi di Sulawesi berbeda spesies dengan yang di Afrika. Dengan demikian, ke dua spesies Latimeria ini merupakan sisa dari kelompok yang pada zaman purba di bumi sangat beragam spesiesnya, dan hampir seluruhnya punah pada akhir masa Cretaceous, lebih dari 60 juta tahun lampau. Tampaknya spesies ini hidup pada gua-gua vulkanik pada kedalaman 100 m di bawah permukaan laut.

Contoh luar biasa lainnya adalah penemuan "dunia yang hilang" pada tahun 2005 di Pegunungan Foja Mamberamo, Papua (Beehler 2006). Di tempat yang mungkin sebelumnya belum pernah dikunjungi peneliti ilmiah tersebut ditemukan sejumlah spesies baru dan langka. termasuk di antaranya adalah satu spesies mamalia besar yang belum pernah ditemukan di Indonesia sebelumnya (kangguru pohon dari jenis Dendrolagus pulcherimus); satu species burung baru untuk ilmu pengetahuan (sejenis "honeyeater"); penemuan lokasi berbiak burung langka, Cenderawasih berkawat- enam Parotia berlepschi; lebih dari dua puluh spesies katak; empat spesies kupu-kupu yang baru untuk ilmu pengetahuan: lima spesies palem yang baru untuk ilmu pengetahuan; sejumlah bentuk turnbuhan yang tarnpaknya belum dikenal;suatu bunga yang mungkin merupakan Rhododendron terbesar di dunia, Penemuan ini terselenggara berkat kerja sama meluas, termasuk berbagai peneliti dari Conservation International bersama Pusat Penelitian Biologi - Lernbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Cenderawasih, Balai Konservasi



0/5000
From: -
To: -
Results (English) 1: [Copy]
Copied!
Coelacanth merupakan ikan besar (antara 1- 2 meter panjangnya), dengan sirip-sirip yang membulat, dan sisik sisik yang khas ( cosmoid) yang relatif tipis, dan umumnya hanya ditemukan pada ikan-ikan purba yang telah punah}, Sirip bagian pinggang (pectoral fins) dan bagian bawah ( anal fin)-nya tumbuh pada tangkai yang berdaging yang ditunjang oleh tulang belulang. Sirip ekor (tail fin)-nya terbagi atas tiga lembar, dan bagian tengah sirip ekor tersebut merupakan lanjutan notokordia. Coelacanths juga memiliki organ panca indra sinyal elektrik, yang disebut organ roseteral pada bagian muka tengkoraknya. Organ ini tampaknya berguna untuk mendeteksi pakan dan mangsa mereka seperti cumi, sotong, dan hiu-hiu kecil. Coelacanth juga memiliki reproduksi tidak lazim pada kelas Ikan pada umumnya, yaitu melahirkan anak. Examples are found in Manado is then searched in nature and thanks to the help of a local fishermen later found alive in its natural habitat, that the waters of the island of Manado Tua, on the northern coast of North Sulawesi. Because of its large size, the community around Manado Tua knows this fish with a King's name seas. The fish is then given the scientific name Latimeria menadoensis. Based on DNA testing, it is indeed a different species in Sulawesi's population with that of Africa. Thus, to the two species Latimeria is a remnant of a group that in ancient times the Earth very diverse species, and almost entirely extinct in the late Cretaceous period, more than 60 million years ago. It seems that the species lived in the volcanic caves at a depth of 100 m below sea level. Other outstanding example was the discovery of the "lost world" of Foja Mountains 2005 in Papua, Mamberamo (Beehler 2006). In a place that might previously have never visited such scientific researchers found a number of new and rare species. included among these are a species of large mammals that have never been found in Indonesia (Kangaroo Dendrolagus pulcherimus type of tree); one bird species new to science (a type of "honeyeater"); the discovery site is multiplying rare birds, bird-berkawat-six Parotia berlepschi; more than twenty species of frogs; four butterfly species new to science: five species of Palm that is new to science; a number of the form turnbuhan which tarnpaknya unknown; an interest may be the world's largest Rhododendron, this discovery was made thanks to the extensive cooperation, including many researchers from Conservation International Joint Research Center for Biology-Lernbaga Science, University of Indonesia, Bird-Conservation
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: