Suyati lahir dari pasangan Sujilah

Suyati lahir dari pasangan Sujilah Sujita di Yogyakarta.Ia diperistri oleh seorang seniman,Sumario,dikarunia lima orang anak yaitu :1.Maryaman,2.Margiyanto,3.Mardiani,4.Rola Mariance,dan 5.Aji Wasita.

Keluarga Yati Pesek tinggal di Tempel,Taji,Prambanan Klaten,sebelumnya mereka tinggal di Gampingan WB I/889 Yogyakarta.

Yati Pesek hanya menempuh Sekolah Dasar,yaitu di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta.Sejak usia 8 tahun Suyati sudah senang dan cinta berolah kesenian.Hal ini turunan jiwa seni yang diturunkan dari orangtuannya.Berbekal semangat yang besar Suyati mulai mempelajari seluk-beluk berkesenian. Suyati pada awalnya hanya mengamati,menonton kemudian sedikit mempraktekan dan pada akhirnya dapat memperagakan,tanpa seorang guru.Kemudian pada tahun 1968 Suyati tertarik dunia seni Ketoprak.Dengan tekat yang bulat Suyati mengikuti grup ketoprak Tobong yang namanya Siswo Budoyo dari Tulungagung JawaTimur

Results (English) 1:

Suyati Sujita Sujilah was born in Yogyakarta. He became an artist, Sumario, had five children, namely: 1. Maryaman, 2. Margiyanto, 3. Mardiani, 4. Rola Mariance and 5. Aji Wasita. The family lived in a pug Yati Paste, Spurs, Prambanan, Klaten earlier they lived in this temple looks WB I/889. Yati Pesek is a primary school, i.e. the in SD Canisius Wirobrajan. Since the age of 8 years Suyati already happy and love doing art. It is a derivative of the soul art derived from orangtuannya. Armed with a great spirit of Suyati started to learn the intricacies of artistic activity. Suyati initially only observe, watch then a little practice and ultimately can be demonstrated, without a teacher. Then in 1968 the art world attracted Suyati Ketoprak. Determined round Suyati follow Tobong ketoprak group whose name Siswo Budoyo from Tulungagung JawaTimur