Pada tahun 2013 harga bawang merah sempat mencapai rekor tertingginya, translation - Pada tahun 2013 harga bawang merah sempat mencapai rekor tertingginya, English how to say

Pada tahun 2013 harga bawang merah

Pada tahun 2013 harga bawang merah sempat mencapai rekor tertingginya, yaitu di harga Rp 60.295/kg. Lonjakan harga tersebut tidak lepas dari kebijakan pembatasan impor produk holtikultura yang baru saja disahkan dan dimplementasikan oleh pemerintah. Namun sayangnya lonjakan harga tersebut tidak diikuti dengan upaya peningkatan proteksi terhadap faktor produksi (input) usahatani bawang merah. Kebijakan pemerintah terhadap faktor produksi input masih bersifat disinsentif terhadap petani. Petani bawang merah masih harus membayar faktor produksi (input) lebih tinggi dari harga yang seharusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa alternatif program kebijakan dalam upaya meningkatkan proteksi kepada petani bawang merah. Dalam penelitian ini digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan beberapa alternatif prioritas kebijakan yang diharapkan oleh petani untuk meningkatkan proteksi terhadap faktor input dan output usaha tani bawang merah, yaitu menenetapkan harga minimum bawang merah di tingkat petani, memastikan bahwa jumlah dan waktu realisasi impor dilakukan pada saat off sesason, memberikan alternatif model/skema pembayaran angsuran yang lebih ramah terhadap petani, fokus pada upaya mengembangkan bibit unggul, mengembangkan fasilitas informasi harga terkini untuk petani, serta mengambil langkah inisiatif terhadap kemungkinan terjadinya praktik kartel dalam tataniaga pestisida.
Kata kunci: kebijakan, impor, proteksi, petani, bawang merah

0/5000
From: -
To: -
Results (English) 1: [Copy]
Copied!
Pada tahun 2013 harga bawang merah sempat mencapai rekor tertingginya, yaitu di harga Rp 60.295/kg. Lonjakan harga tersebut tidak lepas dari kebijakan pembatasan impor produk holtikultura yang baru saja disahkan dan dimplementasikan oleh pemerintah. Namun sayangnya lonjakan harga tersebut tidak diikuti dengan upaya peningkatan proteksi terhadap faktor produksi (input) usahatani bawang merah. Kebijakan pemerintah terhadap faktor produksi input masih bersifat disinsentif terhadap petani. Petani bawang merah masih harus membayar faktor produksi (input) lebih tinggi dari harga yang seharusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa alternatif program kebijakan dalam upaya meningkatkan proteksi kepada petani bawang merah. Dalam penelitian ini digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan beberapa alternatif prioritas kebijakan yang diharapkan oleh petani untuk meningkatkan proteksi terhadap faktor input dan output usaha tani bawang merah, yaitu menenetapkan harga minimum bawang merah di tingkat petani, memastikan bahwa jumlah dan waktu realisasi impor dilakukan pada saat off sesason, memberikan alternatif model/skema pembayaran angsuran yang lebih ramah terhadap petani, fokus pada upaya mengembangkan bibit unggul, mengembangkan fasilitas informasi harga terkini untuk petani, serta mengambil langkah inisiatif terhadap kemungkinan terjadinya praktik kartel dalam tataniaga pestisida.Keywords: policy, import protection, farmer, red onion
Being translated, please wait..
Results (English) 2:[Copy]
Copied!
In 2013 onion prices had reached a record high, ie at the price of USD 60 295 / kg. The increase in prices can not be separated from policy to restrict imports of horticultural products recently passed and implemented by the government. But unfortunately the price spike was not followed by efforts to improve protection against the factors of production (input) of onion farming. The government's policy to production factors input is still a disincentive to farmers. Onion farmers still have to pay for the factors of production (input) is higher than it is worth. This study aims to find out some alternative programs and policies in order to increase protection for the onion farmers. In this study used Analytic Hierarchy Process (AHP). Based on the results, several alternative policy priorities expected by farmers to improve the protection of factor inputs and outputs of farming onions, namely menenetapkan minimum price of onion at the farm level, ensuring that the amount and timing of realization of imports carried out during off sesason, provide alternative model / schema installment payments are more friendly to farmers, focus on developing seeds, developing an information update prices for farmers, as well as take initiatives against the possibility of cartel practices in business administration pesticides.
Keywords: policy, import, protection, farmers, red onion

Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: