Results (
English) 1: 
[Copy]Copied!
BAB IPEMBAHASAN A. Unsur Intrinsik Puisi Untuk mengetahui dan memahami isi puisi “The Man He Killed”, maka penulis akan membahas unsur- unsur puisi seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana unsur-unsur tersebut bekerja sama dalam menghasilkan pemaknaan dalam puisi. 1. Tema Tidak hanya menggambarkan sebuah ide atau gagasan dalam menciptakan sebuah karya, namun penyair juga ingin menyampaikan sesuatu yang ada dalam karyanya. Sesuatu itu bisa berupa pesan, isi atau bahkan masalah yang ada dalam diri pengarang. Mencari tema dalam suatu karya tentu tidak mudah untuk didapatkan, karena pengarang memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam menyiratkan tema dalam karyanya. Sebagian besar puisi Thomas Hardy mengandung unsur pesimisme, yang mencerminkan sisi gelap manusia, terutama kapasitasnya untuk kekerasan dan kekejaman, tidak terkecuali dalam puisi The Man He Killed ini. Hardy adalah seorang meliorist, meliorist merupakan sebuah kepercayaan yang percaya bahwa dunia cenderung untuk mendapatkan yang lebih baik dan masa depan mungkin lebih cerah jika setiap orang bekerja kearah perbaikan. Dengan kata lain, kita harus menyelamatkan diri dengan membantu satu sama lain dan bersikap baik terhadap semua mahkluk sesama. Puisi The Man He Killed menunjukkan kebodohan perang dan menghancurkan kepercayaan dalam motif patriotik mereka yang berkonfrontasi satu sama lain dalam pertempuran. Menggunakan kata ganti orang ketiga “Dia” meskipun puisi ini dikisahkan dalam orang pertama, memfokuskan pada kesia- siaan perang, menceritakan seorang pria yang tidak punya pekerjaan dan mendaftarkan diri pada dinas militer sebagai prajurit karena dia mebutuhkan gaji, bukan karena untuk alasan patriotik pada bangsanya (Off-hand like—just as I— / Was out of work—had sold his traps— / No other reason why, bait ke-4). Dengan menggunakan teknik dramatisasi monolog, si aku lirik berusaha menjelaskan alasannya membunuh orang lain hanya karena mereka berperang dipihak lawan dalam peperangan dan berada pada keadaan yang berbeda (I shot him dead because— / Because he was my foe / Just so: my foe of course he was, bait ke-3). Si aku lirik merasa bahwa perang adalah sesuatu yang sangat sia- sia, direncanakan dan merupakan kekejaman yang terorganisir (Yes; quaint and curious war is! / You shoot a fellow down, bait kelima baris ke 1-2). Mungkin jika ia dan musuhnya bertemu dalam kesempatan lain bukan dalam medan perang (dalam keadaan damai), mereka tentu akan saling membantu bukan membunuh satu sama lain (You'd treat, if met where any bar is / Or help to half a crown, bait kelima baris ke-3- 4). Hardy memasukkan informasi yang cukup bagi pembaca untuk memahami perspektif tentang kekejaman manusia terhadap sesamanya. 
Being translated, please wait..
