Adapun hasil penelitian yang telah

Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan diatas menunjukkan bahwa faktor penghambat yang mempengaruhi keputusan JIT penggunaan komponen pracetak di perusahaan konstruksi Kota Surabaya adalah buruknya perencanaan layout proyek konstruksi. Salah satu masalah pada proyek di Surabaya ialah adanya jarak tempuh antar fasilitas serta frekuensi perpindahan pekerja yang cukup jauh akan sangat berpengaruh pada produktivitas pekerja. Ketidakteraturan peletakan fasilitas akan membahayakan pekerja dan membuat banyak orang tidak nyaman untuk melewati. Dengan kondisi jumlah lahan yang tersedia sama dengan jumlah site facility yang ada di proyek. Project manajer yang belum menerapkan metode JIT menyatakan buruknya perencanaan layout proyek konstruksi akan menghambat kelancaran aliran aktivitas. Alasan memutuskan penggunaan metode JIT ialah perencanaan dari awal proyek dan masalah keterbatasan lokasi proyek.
Tata letak (layout) merupakan susunan dari mesin-mesin dan peralatan serta semua komponen yang menunjang produksi dalam suatu lokasi. Menurut Heizer dan Render (2004), Tata letak yang baik memungkinkan pengurangan pemborosan yaitu pergerakan, misalnya pergerakan bahan baku maupun manusia. Adanya kerugian-kerugian dari buruknya layout dapat menghalangi operasi yang efisien, karena bahan-bahan bergerak lambat sekali, handling cost tinggi karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan, tempat produksi peralatan dan fasilitas lainnya disusun secara tidak teratur sehingga menggangu kelancaran produksi, service area sempit dan letaknya berjauhan, bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang, sering ditemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat waktu, serta tempat penerimaan barang-barang tidak dapat segera dikosongkan sehingga memperlambat pembongkaran barang yang tiba. Faktor ini menghambat pergerakan komponen pracetak cast in situ dalam proses produksi dan pemasangannnya. Kurangnya perencanaan site layout produksi di lokasi proyek dengan kondisi lingkungan proyek yang terbatas akan menghambat kelancaran aliran material dan penumpukan material.

Results (English) 2:

The research results that have been done indicate that factors that influence the decision JIT use of precast components in construction companies Surabaya is poor layout planning of construction projects. One of the problems in the project in Surabaya is the distance between the facilities and the frequency with considerable displacement of workers will greatly affect the productivity of workers. Irregularities laying facility would endanger workers and made ​​many people uncomfortable to pass. With the condition of the amount of land available is equal to the number of site facility that is in the project. Project managers who have not applied the method JIT expressed layout poor planning construction projects will impede the smooth flow of activity. The reason decides to use JIT method is the planning of the initial project and the problem of limited project site.
The layout (layout) is an arrangement of machinery and equipment as well as all components that support production in a given location. According Heizer and Render (2004), a good layout allows the reduction of waste, namely the movement of, for example, the movement of raw materials and human. Their losses from poor layout can hinder efficient operation, as materials move slowly, handling cost is high because the more transfer / transport of materials, the production equipment and other facilities are arranged irregularly thus disrupting production, service area narrow and spaced far apart, the materials in the process are often damaged or lost, often encountered failure in completing production on time, and place of receipt of goods can not be immediately emptied so that the slow dismantling of the goods arrive. These factors hinder the movement of precast components cast in situ in the production process and pemasangannnya. Lack of planning the layout of the production site at the project site with the environmental conditions of limited project would hamper the smooth flow of material and material buildup.