Results (
English) 1:
[Copy]Copied!
PEMBAHASANModel pembelajaran Learning Cycle 5E dipadu teknik Mind Mapping dapat membantu mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan adanya perbedaan keterampilan proses sains siswa antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model Learning Cycle 5E dipadu teknik Mind Mapping dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model Learning Cycle 5E. Rata- rata hasil tes keterampilan proses sains siswa yang belajar dengan model Learning Cycle 5E dipadu teknik Mind Mapping (71,64) lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa yang belajar dengan model Learning Cycle 5E (65,09). Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa antara kedua kelompok dengan nilai signifikansi sebesar 0,024 (< 0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan model Learning Cycle 5E yang dipadu dengan teknik Mind Mapping dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Pembuatan Mind Map dilakukan pada tahap engagement dan elaboration untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses sains. Mind Mapping yang dibuat pada tahap engagement digunakan untuk mempersiapkan siswa dalam pembelajaran pada tahap exploration dan explanation, sedangkan Mind Map yang dibuat siswa pada tahap elaboration digunakan sebagai bahan evaluasi. Hubungan tersebut dijelaskan sebagai berikut. (1) Fase engagement (pendahuluan) pada Learning Cycle 5E dapat melibatkan siswa dalam kegiatan mengajukan prediksi-prediksi terhadap fenomena yang akan dipelajarai. Ketika siswa melakukan prediksi siswa dituntut untuk mampu berpikir kreatif seperti kemampuan dalam mengajukan hipotesis (Özgelen, 2012:287). Kemampuan siswa dalam berpikir kreatif pada penelitian ini difasilitasi melalui Mind Mapping. Oleh karena itu, Mind Mapping pada fase ini dapat berdampak pada pengembangan keterampilan proses sains siswa seperti meramalkan, mengajukan hipotesis, dan mengidentifikasi variabel secara operasional. Hal ini didukung oleh persentase keterampilan - keterampilan tersebut pada siswa yang belajar model Learning Cycle 5E dipadu teknik Mind Mapping lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model Learning Cycle 5E. Fase engagement dilakukan dengan memunculkan masalah atau pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa. Hilger et. al. (2012) menyatakan bahwa pengetahuan awal siswa lebih baik diverivikasi menggunakan Mind Map. Teknik Mind Mapping diperlukan untuk membantu agar siswa siap dalam melakukan penyelidikan (exploration) (Rahma, 2013:191) dan eksplanasi (eksplanation) (Seyihoglu & Kaltal, 2010:1650).(2) Fase exploration (eksplorasi) pada Learning Cycle 5E dapat melatih kemampuan berpikir siswa dalam menguji hipotesis melalui pengumpulan data pengamatan dan mendiskusikannya untuk menarik kesimpulan. Fase ini akan melibatkan kemampuan kognitif siswa dalam merencanakan dan mengolah infor-masi yang diperoleh. Fase eksplorasi dapat berdampak positif pada pengembangan kemampuan siswa yang berhubungan keterampilan proses sains seperti interpretasi data, merancang eksperimen, dan pengontrolan variabel (Karsli & Alipasa, 2014: 666). Selama kegiatan eksplorasi siswa akan terbantu dengan Mind Map yang dibuat pada awal pembelajaran karena menjadikan siswa untuk fokus terhadap tuju-an percobaan. Teknik Mind Mapping dapat membantu siswa dalam mengasimilasi informasi baru dan mengembangkan skema konseptual mereka untuk memecahkan permasalahan melalui percobaan (Balim, 2013: 351). Selama kegiatan percobaan Mind Mapping dinilai sebagai teknik yang praktis, bermanfaat serta menyenangkan dalam membantu siswa mengklasifikasikan, mem-visualisasi (Kellez, 2012:6) dan mengiterpretasikan data hasil pengamatan (Seyihoglu & Kartal, 2010:1652). Ber-dasarkan hal ini Mind Mapping pada fase eksplorasi dapat berdampak positif pada keterampilan proses sains interpretasi data, merancang eksperimen, dan pe-ngontrolan variabel. Pernyataan tersebut didukung dari rata-rata hasil kete-rampilan proses sains pada indikator tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model Learning Cycle 5E.
(3) Fase explanation (eksplanasi) dapat melibatkan kemampuan siswa dalam mengkomunikasi dan menyimpulkan hasil percobaan. Kemampuan komunikasi dan menyimpulkan temasuk dalam indikator keterampilan proses sains. Fase ini secara langsung akan mengkonstruksi kognitif siswa dalam mengklarifikasi ga-gasan yang diajukan untuk mengembangkan konsep yang diperoleh ketika eksplorasi. Teknik Mind Mapping dalam penelitian ini dilakukan untuk membantu siswa dalam menjelaskan hasil temuan. Sutarni (2011: 28) menyatakan bahwa Mind Map membantu siswa berfokus pada pokok bahasan, membantu menunjukkan hubungan antar bagian informai yang saling terpisah, memberi gambaran yang jelas, memungkinkan siswa mengelompokkan konsep, serta membantu memban-dingkannya.
(4) Fase elaboration (penerapan) pada Learning Cycle 5E dapat melatih kem-ampuan siswa dalam me
Being translated, please wait..
