Tetapi, mengingat mataku yang sedan

Tetapi, mengingat mataku yang sedang tidak beres ini, kuputuskan untuk beristirahat di halte bus terlebih dahulu untuk menormalkan mataku kembali. Aku duduk di kursi halte yang kosong. Di halte ini, hanya ada aku dan seorang laki-laki memakai snapback nya yang dipakai kesamping sehingga menyulitkan aku untuk melihat wajahnya.

BRUSS!!!

Tiba-tiba saja, hujan turun dengan sangat deras. Bagaimana caraku untuk pulang jika cuaca sedang tidak mendukung seperti ini yang sama dengan suasana hatiku? Lalu, aku mengecek iPhone ku. Sial sekali aku ini, baterai iPhone ku lowbat.

Angin sore ini berhembus dengan sangat kencang. Kurapatkan kardigan yang kupakai saat ini agar aku sedikit lebih hangat. Perlahan-lahan, kacamata yang sedang kupakai sedikit buram. Karena terganggu, aku pun melepasnya, dan, ajaibnya, aku bisa melihat dengan normal. Aku mencoba memastikan apakah ini benar atau tidak, lalu, aku memasang kacamataku kembali. Ketika aku memakai kacamataku kembali, pandanganku sangat buram, tetapi ketika aku melepasnya, mataku cukup normal.

Dalam hati, aku merasa sangat bahagia karena aku tidak perlu memakai kacamataku lagi. Tapi tetap saja, aku akan selalu menyimpannya. Karena itu pemberian dari Mom. Lalu, aku meletakkan kacamataku ini di tasku. Aku mengucek-ngucek mataku, apakah ini benar-benar nyata atau tidak. Ini nyata.

Results (English) 1:

But, given my eyes are not right this, I resolved to take a rest at a bus stop in advance to normalize my eyes again. I sat in the Chair stops being empty. At this stop, there's only me and a man wearing his worn snapback laterally so that makes it difficult for me to see his face.BRUSS!!!Suddenly, it was raining very heavily. How the way to return home if the weather is not the same as this support with my mood? Then, I checked my iPhone. Once I had this shit, my iPhone battery lowbat. This afternoon wind blows very toned. Kurapatkan the current kupakai Cardigan that I was a little warmer. Slowly, the glasses are kupakai a bit opaque. Because of the disturbed, I take it off, and, miraculously, I can see normally. I tried to verify whether this is true or not, and then, I put up a kacamataku again. When I put kacamataku back, my sight was blurry, but when I take it off, my eyes are enough normally.In my heart, I feel very happy because I don't have to wear a kacamataku again. But still, I will always keep it. Therefore granting of Mom. Then, I put it in my bag kacamataku. I mengucek-ngucek my eyes, is this really true or not. This is real.