Jatuh seringkali dialami oleh lanju

Jatuh seringkali dialami oleh lanjut usia dan penyebabnya bisa multifaktor. Banyak faktor berperan di dalamnya, baik faktor intrinsik misalnya gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi. Maupun faktor ekstrinsik misalnya lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda , penglihatan kurang karena cahaya.
Menurut Reuben, 1996 (Dalam buku ajr Geriatri, Prof. Dr. Boedhi Darmojo, 1999) mengatakan bahwa jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan kejadian seseorang mendadak terbaring atau tertunduk di lanati atau tempat yang lebih rendah tanpa kehilangan kesadaran atau luka. Dalam penelitian (Kane et al, 1994) di Amerika serikat, lanjut usia yang mengalami patah tulang pangkal paha dan 5% akan mengalami perlukaan jaringan lunak. Perlukaan jaringan lunak yang sering, yaitu subdural haematoma, memar dan keseleo otot. Dinyatakan pula 5% lanjut usia yang jatuh akan mengalami patah tulang iga, humerus dan pelvis.

Results (English) 1:

Fall often experienced by seniors and could cause multifaktor. Many factors play a role in it, both the intrinsic factors such as disturbance of gait, weakness of muscles of the lower extremities, stiffness of joints. Or extrinsic factors such as the floor slippery and uneven, stumbling by vision lacking, because of light.According to Reuben, 1996 (in book u.s. geriatric medicine, Prof. Dr. Boedhi Darmojo., 1999) saying that fell was an incident of reported sufferers or eye witnesses who saw the incident, which resulted in the incidence of sudden someone lying or downcast in lanati or lower without losing consciousness or injured. In research (Kane et al., 1994) in the United States, seniors who experience ilium and broken 5% will experience soft tissue perlukaan. Perlukaan soft tissues, namely the subdural haematoma, bruises and sprains of muscles. Also stated 5% seniors who fall will suffer broken ribs, shoulder, and pelvis.