Saat sakaratul maut dihadapinya ia benar-benar tak memiliki daya apapun. Yang ia tahu bahwa saat perpisahan dengan segala yang dicintainya akan segera terjadi. Semua sangkaannya akan menjadi sia-sia. Hari yang ia takuti akan segera datang. Saat yang paling ia benci akan menyambanginya. Segala keangkuhan dan kekuasaannya, juga uangnya tak akan mampu menggantikan suasana ketakutan itu sirna dan menjauhinya, “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya ia tahu jawabannya. Tapi ia tak mampu mengatakannya, karena taubat di detik-detik itu tidak diterima Allah.