Nama syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjadi salah satu tokoh penting dalam mata rantai Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah, hingga sampai pada Rasulullah SAW. Di berbagai wilayah Indonesia juga dikenal tradisi Manaqiban, yakni pembacaan biografi Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dengan ikhtiar mengetahui kesalehan dan karomahnya sebagai wali Allah, sekaligus menjadikannya sebagai suri teladan yang baik dalam bidang tasawwuf.Syekh Abdul Qadir Al-Jailani hidup pada masa dekadensi moral, ekonomi, sosial, dan politik. Umat mengalami fase kemunduran terutama dalam kehidupan beragama. Perselisihan dan sengketa politik memaksa klaim otoritas agama dikendalikan penguasa. Tak ayal, muncul paham dan aliran yang sesat dan menyesatkan. Apalagi, munculnya upaya adu domba oleh kalangan kafir yang tak senang dengan kekuasaan Islam. Maka, kehadiran Syekh Abdul Qadir merupakan bentuk rahmat Allah, Syekh Abdul Qadir dibekali kepandaian ilmu dunia-akhirat. Lewat perantaranya, Allah menancapkan iman dalam sanubari umat dan mengembalikannya pada jalan yang lurus.