Results (
English) 2:
[Copy]Copied!
Sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan diri di kasur empukku. Aku menatap keluar jendela. Hujan masih sangat lebat. Petirnya juga sangat besar. Ugh, aku kan, sangat benci petir.
"Kayla, kau sudah makan?" Nash langsung masuk ke kamarku. Aku mendecak kesal.
"Ugh, ketuk pintu dulu, dong!" ucapku kesal. Pandanganku masih terkunci keluar jendela.
Nash terkekeh, "Hehe, maaf. Kau belum menjawab pertanyaanku." Nash tiduran di sebelahku. Ia menatap langit-langit kamarku yang terdapat stiker-stiker bintang berwarna hijau.
"Hm, sebenarnya, aku sudah makan tadi. Tapi, aku masih lapar," kataku.
Nash menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kau itu, dari dulu selalu lapar, tidak pernah kenyang."
"Huh! Enak saja! Tapi kan, aku tidak gendut."
"Ya ya, terserah kau saja. Ayo makan. Nanti, akan aku habiskan, lho," ucap Nash, lalu, ia berlari dengan cepat karna dia tahu, aku akan mengeluarkan teriakan oktafku yang dapat membuat kuping orang pengang.
"NASH!!!!
Being translated, please wait..
