Results (
English) 1:
[Copy]Copied!
A. Latar Belakang MasalahOlahraga merupakan berbagai aktifitas jasmani yang dilakukan dalam bentuk permainan dan perlombaan dalam rangka memperoleh rekreasi atau kesenangan. Selain itu olahraga dapat menjadi alat pemersatu bangsa, karena tidak ada perbedaan ras dan golongan. Kemudian olahraga juga dapat turut menunjang pembangunan mental dan karakter bangsa yang kuat, lewat filosofi yang lahir darinya. Jenis olahraga apapun itu yaitu fairplay. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif terhadap siswa.Salah satu pendidikan jasmani adalah atletik yang diberikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Di sekolah dasar pelajaran pendidikan atletik, termasuk mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan adalah lari 60 meter.Lari adalah aktifitas fisik melakukan gerakan langkah maju dengan kecepatan, sedangkan kecepatan adalah kemampuan seseorang dapat melakukan dengan kaki, gerakan sejenis yang banyak dalam waktu yang singkat.Pada lari 60 meter , factor pendukung utamanya adalah kecepatan. Oleh karena itu kecepatan dalam melakukan suatu gerak ditentukan oleh berbagai factor. Faktor motoris yang mempengaruhi kecepatan terdiri atas kekuatan, kecepatan reaksi, kontraksi, relaxasi dan koordinasi otot serta explosive power otot tungkai. Selain kecepatan factor pendukung lainya dalam berlari adalah kekuatan otot tungkai yang baik, kemudian diperlukan juga kelincahan dalam gerak dari factor diatas dalam penelitian ini penulis hanya ingin mengetahui kontribusi factor explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari, karena explosive power otot tungkai memegang peranan penting dalam kecepatan berlari seseorang.Sifat motoris yang mempengaruhi kecepatan terdiri atas : kekuatan, reaksi, kontraksi, relaxasi, dan koordinasi otot serta explosive power otot tungkai.I. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian korelasional yaitu suatu alat statistic, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variable yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variable-variabel ini. Populasi dan sampel 1. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Mandau. Berdasarkan data di lapangan Ju,lah siswa yang terdapat di kelas VII SMP Negeri 3 Mandau adalah 55 siswa.2. Sampel Agar sampel data penelitian ini homogen, maka peneliti mengambil sampel pada siswa putra saja dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 30 orang pada siswa kelas VII.Intrumen Penelitian Adapun penelitian ini terdiri dari dua variable yakni variable bebas dan variable terikat variable bebas adalah explosive power otot tungkai sedangkan variable terikat lari jarak 60 meter adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah : 1. Tes daya ledak otot tungkai standing Broad jump Dengan melakukan standing Broad jump ismaryati (2008:61).prosedur pelaksanaanya adalah sebagai berikut : peserta tes berdiri pada posisi tegak kemudian lutut ditekuk membentuk sudut 130° - 140° dan tubuh tegak lurus. Panjang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan posisi berdiri. Kemudian melakukan gerakan loncat dengan menggunakan tumpuan dua kaki melompat kea rah horizontal sejauh jauhnya pelaksaan dilakukan 3 kali kemudian diambil lompatan yang terjauh.Kecepatan lari 60 meter Tes ini untuk mengukur kecepatan lari seseorang. Deskripsi hasil penelitian Uji kenormalan data merupakan salah satu uji statistic yang digunakan untuk menguji data yang diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi normal atau tidak. Apabila berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat digunakan statistic parametric (Dalma hal ini adalah analisis regrasi). Berkaitan dengan pengujian kenormalan data ini digunakan uji liliefors, apabila diperoleh probabilitas lebih besar dari taraf kesalahan yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas data diketahui bahwa data explosive power otot tungkai = LoMax 0,131 dan data kecepatan lari 60 meter = LoMax 0,097dengan L tabel untuk keduanya adalah =0,161. Berdasarkan hal tersebut maka diketahui bahwa LoMax < L table dengan demikian maka dapat dikatakan data berditribusi normal.Kesimpulan dan SaranA. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Mandau diperoleh nilai r hitung = 0,425 > r table =0,361.dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: terdapat hubungan explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter siswa kelas VII SMP Negeri 3 Mandau.B. Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Perlunya siswa latihan yang dapat meningkatkan explosive power otot tungkai agar dapat meningkatkan hasil kecepatan lari 60 meter. 2. Dalam penyusunan program latihan fisik untuk meningkatkan explosive power otot tungkai.3. Bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan instrument tes yang lebih tepat.4. Agar melakukan penelitian yang sejenis untuk mengkaji lebih lanjut factor-faktor lain yang termasuk dalam penelitian ini.
Being translated, please wait..
