Results (
English) 1:
[Copy]Copied!
Penyakit infeksi sampai saat ini masih termasuk jenis penyakit yang selalu menempati urutan teratas di negara berkembang termasuk Indonesia, salah satu pengobatan yang dilakukan untuk mengobati infeksi diberikan antibiotik. Saat ini antibiotik paling banyak diresepkan untuk pasien di fasilitas kesehatan termasuk puskesmas dan tidak sedikit pasien yang diberikan antibiotik tanpa ada indikasi terkena infeksi. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi dan pengobatan tidak rasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola peresepan antibiotik pasien rawat jalan di Puskesmas Purwosari Kudus.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan data retrospektif yang diambil dari bulan Januari – Desember 2014. Pengambilan data menggunakan simple random sampling, data yang diambil yaitu resep yang mengandung antibiotik. Peresepan dianalisis berdasarkan banyaknya antibiotik yang diresepkan menurut struktur kimia, bentuk sediaan. Penilaian ketepatan menggunakan pedoman pengobatan dasar puskesmas tahun 2007 dan guideline WHO 2001 yang dikaji berdasarkan tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat frekuensi, dan tepat durasi. Hasil penelitian didapat sebanyak 408 resep mendapat antibiotik, dengan antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu amoksisilin 49,35%, bentuk sediaan yang paling banyak yaitu tablet 80,87%. Ketepatan indikasi sebesar 60,05%, tepat obat 66,53%, tepat pasien 100%, tepat dosis 74,23%, tepat frekuensi 87,12%, dan tepat durasi 0%.
Being translated, please wait..
