Terima kasih, Senator, atas kata-ka

Terima kasih, Senator, atas kata-kata Anda dan kinerja Anda.

Tidak pernah terbayang dalam mimpi saya, bahwa saya bisa berbagi panggung dengan begitu banyak pemimpin dan para visioner.

Saya tumbuh besar di sebuah desa miskin di Indonesia. Ketika saya berusia 17 tahun, saya dibawa ke Los Angeles dengan janji bekerja sebagai seorang pengasuh anak. Tapi ternyata, saya menghabiskan 3 tahun selanjutnya dalam perbudakan domestik sarat penganiayaan.

Ketika saya akhirnya memiliki keberanian untuk melarikan diri dari penyelundup saya, saya menemukan rumah di Koalisi Penghapusan Perbudakan dan Perdagangan Manusia. Setelah saya mendapatkan dukungan yang saya butuhkan, saya mendapat kekuatan untuk mengorganisir korban selamat dari berbagai wilayah di negara ini.

Sebelum perdagangan manusia mulai menarik perhatian kita, sebelum adanya hukum untuk mengidentifikasi dan melindungi para korban, bahkan sebelum saya lolos dari penyelundup saya, Hillary Clinton berjuang untuk mengakhiri perbudakan modern. Dan sepanjang kariernya, Hillary terus memperjuangkannya.

Perdagangan manusia tidak hanya terjadi di luar negeri; perdagangan manusia terjadi tepat di sini, di halaman belakang kita.

Setiap hari saya mendengar berbagai kisah seperti kisah saya. Masih, saya memiliki harapan.

Muncul kewaspadaan luas soal dampak menghancurkan dari perdagangan manusia. Ada rangkulan besar bagi para korban selamat di lingkungan kita dan dalam kalangan bisnis dan gereja-gereja kita. Dan ada komitmen luas untuk mencari solusi inovatif demi memastikan generasi korban selamat ini, akan menjadi yang terakhir.

Saya memiliki harapan, khususnya sekarang saat Hillary Clinton mencalonkan diri sebagai presiden! Sebagai seorang korban selamat dan juga seorang advokat, saya memiliki harapan agar kita bisa mengakhiri perdagangan manusia.

Terima kasih.

Results (English) 1:

Thank you, Senator, for your words and your performance.Never imagined in my dreams, that I could share the stage with so many leaders and the visionaries.I grew up in a poor village in Indonesia. When I was seventeen, I was taken to Los Angeles with the promise of work as a nanny. But as it turns out, I spent the next 3 years in bondage-laden domestic mistreatment.When I finally had the courage to escape from a smuggler, I find homes in the coalition of the abolition of slavery and human trafficking. Once I get the support I need, I had the power to organize the survivors from various parts of the country.Before human trafficking began to attract our attention, before the existence of the law to identify and protect victims, even before I get away from my smugglers, Hillary Clinton struggling to end modern slavery. And throughout his career, Hillary continued to memperjuangkannya.Human trafficking is not only happen abroad; human trafficking is happening right here in our backyard.Every day I hear various stories such as my story. Still, I have hope.Extensive precautions appeared reserved from the devastating impact of human trafficking. There is a huge embrace for the survivors in our environment and in business circles and in our churches. And there is a widespread commitment to finding innovative solutions for the sake of ensuring the generation of survivors, will be the last.I have hope, especially now when Hillary Clinton run for President! As one of the survivors and also an advocate, I have hope that we can put an end to human trafficking.Thank you.