Ia menampilkan deretan giginya yang

Ia menampilkan deretan giginya yang rapi padaku. Hei, apa aku tidak salah lihat? Taylor tersenyum padaku??!! Tetapi, mengingat ia sudah mempunyai kekasih, aku memalingkan wajahku ke arah lain dan beranjak dari hadapannya.

Tapi, tangannya menggenggam sangat erat tanganku, sehingga aku sedikit meringis.

Merasa aku kesakitan, Taylor melepasnya, "Maaf. Aku tidak sengaja, Kayla," ucapnya.

"Em, ya. Tidak apa-apa. Ini juga salahku."

"Hm, oke. By the way, mana kacamatamu? Biasanya, kau selalu memakai kacamata?" tanyanya penasaran.

Aku memutar otakku mencari alasan yang tepat. Tidak mungkin, kan, aku bilang bahwa kacamataku dipecahkan oleh Carol? Huh, bisa-bisa, aku dibilang manja dan pengadu.

Aha! Akhirnya ketemu alasan yang tepat!

"Eum, kacamataku sedang diperbaiki. Jadi untuk sementara, aku tidak memakainya dulu.

Begitulah," jelasku dengan gugup.

Taylor hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasanku.

Dan seketika, suasana pun menjadi hening, "Hm, Kayla, apa kau sibuk nanti malam?" tanya Taylor dengan hati-hati. But wait, kenapa dia bertanya seperti itu?

"Tidak, memangnya, kenapa?" jawabku, lalu balik bertanya.

"Aku ingin mengajakmu dinner. Apakah kau mau?" katanya.

Aku membelalakkan mataku. Apa? Taylor mengajakku... Dinner? Ini sungguh kejadian yang sangat langka! Tapi, kok, dia mengajakku dinner, ya? Dia kan, sudah mempunyai Laura? Ah, persetan dengan Laura! I don't care!

Aku menjawabnya dengan semangat, "Tentu saja! Jam berapa?"

"Jam 7 pm. Tenang saja, aku akan menjemputmu."

"Oh, okay."

"Hm, Kayla, aku pergi dulu, ya? See you at dinner!" Taylor melambaikan tangannya padaku. Aku pun membalasnya.

Setelah Taylor pergi, aku meloncat-loncat kegirangan sampai-sampai, penjaga sekolah melihatku dengan tatapan aneh. Ah, aku tidak peduli.

This is my lucky day!!!

Results (English) 1:

Ia menampilkan deretan giginya yang rapi padaku. Hei, apa aku tidak salah lihat? Taylor tersenyum padaku??!! Tetapi, mengingat ia sudah mempunyai kekasih, aku memalingkan wajahku ke arah lain dan beranjak dari hadapannya.Tapi, tangannya menggenggam sangat erat tanganku, sehingga aku sedikit meringis.Merasa aku kesakitan, Taylor melepasnya, "Maaf. Aku tidak sengaja, Kayla," ucapnya."Em, ya. Tidak apa-apa. Ini juga salahku." "Hm, oke. By the way, mana kacamatamu? Biasanya, kau selalu memakai kacamata?" tanyanya penasaran.Aku memutar otakku mencari alasan yang tepat. Tidak mungkin, kan, aku bilang bahwa kacamataku dipecahkan oleh Carol? Huh, bisa-bisa, aku dibilang manja dan pengadu.Aha! Akhirnya ketemu alasan yang tepat!"Eum, kacamataku sedang diperbaiki. Jadi untuk sementara, aku tidak memakainya dulu.Begitulah," jelasku dengan gugup.Taylor hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasanku.Dan seketika, suasana pun menjadi hening, "Hm, Kayla, apa kau sibuk nanti malam?" tanya Taylor dengan hati-hati. But wait, kenapa dia bertanya seperti itu?"Tidak, memangnya, kenapa?" jawabku, lalu balik bertanya."Aku ingin mengajakmu dinner. Apakah kau mau?" katanya.Aku membelalakkan mataku. Apa? Taylor mengajakku... Dinner? Ini sungguh kejadian yang sangat langka! Tapi, kok, dia mengajakku dinner, ya? Dia kan, sudah mempunyai Laura? Ah, persetan dengan Laura! I don't care!Aku menjawabnya dengan semangat, "Tentu saja! Jam berapa?""At 7 pm. Calm enough, I'll pick you up." "Oh, okay.""Hm, Kayla, I go first, huh? See you at dinner! " Waving his hands at me. Taylor I was replying to it.After Taylor left, I bounding joy to see me with the school, keeper of odd stares. Ah, I don't care.This is my lucky day!!!

Results (English) 2:

He displays a neat row of teeth at me. Hey, what I'm not mistaken? Taylor smiled at me ?? !! But, considering he already had a girlfriend, I turned my face the other way and getting out of him. But, his hands clasped so tightly my hands, so I'm a little grimace. Felt I was in pain, he let go, "I'm sorry. I did not mean, Kayla," he said . "Um, yeah. That's okay. It's also my fault." "Well, okay. By the way, where your glasses? Typically, you always wear glasses?" she asked, curious. I rolled my brain for the right reasons. No way, not you, I said that my glasses broken by Carol? Huh, can-can, I say spoiled and claimants. Aha! Finally met the right reasons! "eum, glasses are being repaired. So for now, I do not wear it out. That is, "I said nervously. Taylor just nodded to hear my explanation. And immediately, the atmosphere had become silent, "Well, Kayla, What are you busy tonight? " he asked carefully. But wait, why did he ask? "No, memangnya, why?" I replied, and asked. "I want to take dinner. Do you want to?" he said. I widened my eyes. What is? Taylor asked me ... Dinner? This is indeed a very rare occurrence! But, anyway, he asked me to dinner, huh? He was right, she already has? Ah, to hell with her! I do not care! I answered with spirit, "Of course! What time?" "At 7 pm. Do not worry, I'll pick you up." "Oh, okay." "Well, Kayla, I go first, huh? See you at dinner! " Taylor waved his hand at me. I reciprocate. After Taylor left, I jumped up and down with delight to the point, the school watchman saw a strange look. Ah, I do not care. This is my lucky day !!!