FTA adalah perjanjian antara dua ne

FTA adalah perjanjian antara dua negara atau lebih untuk membangun sebuah area perdagangan bebas di mana perdagangan dalam bentuk barang dan jasa dapat dilakukan dengan melampaui batas-batas umum (misalnya batas geografis), tanpa tarif atau penghalang. Baru-baru ini dalam sebuah FTA tidak hanya menyepakati mengenai barang dan jasa saja, namun juga menyangkut mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual dan Investasi. Sehingga, cakupan FTA menjadi sangat luas.

FTA ditujukan untuk memungkinkan perkembangan bisnis menjadi lebih cepat di antara dua negara atau lebih, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi semua pebisnis yang terlibat di dalam FTA. Teori ekonomi yang mendasari penerapan FTA adalah Comparative Advantage dari David Ricardo. Secara teori ekonomi klasik, FTA memang ditujukan untuk memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua pihak bisa mendapatkan keuntungan dari FTA, karena teori Comparative Advantage hanya mengacu pada kekayaan negara secara keseluruhan tetapi tidak bersentuhan dengan aspek distribusi kekayaan tersebut.

FTA umum dilakukan antara negara berkembang dan negara maju. Lihatlah beberapa contoh FTA, misalnya FTA antara Indonesia dengan Jepang, Malaysia dengan Amerika Serikat, atau Uni Eropa dengan India. Dalam penerapan FTA, negara-negara berkembang adalah negara yang tidak mempunyai kapasitas yang setara dengan negara maju. Walaupun secara makro negara berkembang yang terlibat dalam FTA mungkin mengalami peningkatan perekonomian, tetapi secara mikro yang terjadi adalah sebaliknya. Distribusi kekayaan yang tidak merata atau bahkan tidak terjadi mengakibatkan penduduk yang kaya menjadi semakin kaya dan penduduk yang miskin menjadi semakin miskin. Ukuran pertumbuhan ekonomi juga sebuah ukuran yang tepat untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan dan kesenjangan yang terdapat di dalam sebuah negara.

Results (English) 2:

FTA is an agreement between two or more countries to establish a free trade area in which trade in goods and services can be done by going beyond the limits of common (eg geographical boundaries), with no tariffs or barriers. Recently in an FTA not only agree on goods and services, but also concerns about Intellectual Property Rights and Investment. Thus, the FTA becomes very broad coverage. FTA is intended to enable faster development of business between two or more countries, so as to provide benefits for all the business people involved in the FTA. The economic theory underlying the application of the FTA is Comparative Advantage of David Ricardo. In classical economic theory, the FTA is intended to provide benefits for all parties involved in it. But in reality, not all parties can benefit from the FTA, because the theory of Comparative Advantage only refers to the wealth of the country as a whole but not in contact with aspects of the wealth distribution. FTA common between developing and developed countries. Take a look at some examples of FTA, such as FTA between Indonesia and Japan, Malaysia with the United States, or the European Union to India. In the application of the FTA, developing countries are countries that do not have the capacity that is equivalent to the developed countries. Although the macro level developing countries involved in the FTA may have increased the economy, but the micro is happening is the opposite. Unequal distribution of wealth or even not occur resulting in population-rich becoming richer and poor people poorer. Size of economic growth is also a size appropriate to describe the level of welfare and inequality present in a country.