Kenali Dan Waspadai KatarakJakarta,

Kenali Dan Waspadai Katarak
Jakarta, Jia Xiang – Waspadalah mereka yang baru berusia sekitar 40 tahun, terlebih yang telah mengidap diabetes mellitus atau penyakit gula. Bila kadar gula darah di tubuh tak terkontrol, salah satunya bisa berdampak pada gangguan mata yang berujung pada kebutaan.

Menurut dr. Yeni Dwi Lestari, anggota dan pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), di Jakarta, dalam acara BCA Peduli, Selasa (25/2/14) lalu, bila mata terasa tak optimal fungsinya, sehingga obyek yang dilihat terasa kabur maka patut diwasapai. Dampak dari diabet bisa membuat kekeruhan pada lensa mata.

Jika kondisi ini didiamkan saja maka kekeruhan tersebut semakin parah yakni menjadi selaput katarak. Sampai fase ini juga masih dibiarkan, selaput ini semakin tebal sehingga menghalangi pandangan. Semakin dibiarkan maka bisa menyebabkan kebutaan.

Yang memprihatinkan, kasus katarak di Indonesia masih tinggi. Bahkan di antara negara-negara anggota ASEAN, jumlah kebutaan akibat katarak di Indonesia pun tertinggi. Dari hasil pendataan, 50 persen pemicu kebutaan di Indonesia adalah katarak. Hasil pendataan juga mengungkap bahwa setiap tahun sebanyak 210 ribu orang terserang katarak.

Sudah barang tentu tren tersebut harus ditekan. Karena pemicunya adalah diabetes maka lagi-lagi pola makan harus diatur . Namun fakta sudah begitu banyak yang terserang, maka tidak ada jalan lain adalah pengobatan secara medis. Adanya perhatian dari BCA, yang tahun ini berusia 57 tahun, dengan menyumbang Rp 385 juta kepada Perdami untuk membeli peralatan operasi, yaitu mikroskop dan mesin fako-emulsifikasi, akan sangat membantu penderita katarak memperoleh kesembuhan. Sebagaimana dikemukakan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja, dengan adanya alat kesehatan yang canggih ini bisa membantu penyembuhan penderita katarak, dan member kemudahan para tenaga medis menangani kasus katarak di Tanah Air. [W5]

Results (English) 1:

Identify And beware of Cataracts
Jakarta, Jia Xiang – Beware they are about 40 years old, who has suffered from diabetes mellitus or diabetes. When the blood sugar levels in the body are not controlled, one of which could have an impact on disorders of the eyes which leads to blindness.

According to Dr. Yeni Dwi Lestari, Member of the Executive Board and the Association of Eye Specialist Indonesia (Perdami), in Jakarta, in the event the BANK cares, Tuesday (25/2/14) and then, when the eye feels no optimal function, so that the object seen noticeably blurry then it should be diwasapai. The impact of diabetes can create confusion on the lens of the eye.

If this condition just then silenced the turbidity is getting worse: a membrane cataract. Until this phase is also still left, this membrane thicker so as to obstruct the view. The left it can lead to blindness.

concern, cataract cases in Indonesia is still high. Even among the ASEAN member countries, the number of blindness caused by cataracts in Indonesia was the highest. From the logging results, 50 percent of blindness in Indonesia triggers is cataracts. The logging results also revealed that every year as many as 210 thousand people stricken with cataracts

. of course, these trends should be suppressed. Because the trigger is diabetes then again eating patterns should be regulated. But the fact is already afflicted by so much, then there is no other way is medically treatment. The attention of the BCA, the 57-year-old this year, by donating Rp 385 million to purchase the equipment for operation Perdami, namely microscopes and machine-emulsifikasi fako, cataract sufferers will really help get relief. As BCA's President Director Jahja is attributed to Setiaadmadja, due to the sophisticated health tools can help healing patients with cataracts, and the member's convenience the medical personnel treating cataracts in the motherland. [W5]