Results (
English) 1:
[Copy]Copied!
Lomban PartyLomban party also known by name by locals as Kupatan Lomban was party fishing communities in region Kecamatan Tayu Pati alms in the form of the sea. But now it has become the property of the whole community, not just fishermen Tayu. The Center is located in the DesaSambiroto celebrations, Tayu. This party is the highlight of the Weekend Syawalan, held on October 7 I.e., or 1 week after Idul Fitri.The activities of theThe party present Lomban has been implemented by local fishing communities Tayu even in its development have become the property of the local people of Tayu. This appears to be a large community participation Tayu Welcome Party Lomban. Mother-housewife is busy preparing for the party as the second lomban. Merchants parcel with kupat janur (makers of kupat and lepet) is also peddling chickens in order to complement the giant side dish.The day before is done pelarungan offerings, first carried out intercultural meeting of the citizens of the jami'Tayu mosque. The meeting was conducted to hold religious rituals led by Islamic religious leaders such as the local village to help too, to make completing the Qur'aan, tahlilan and halal bilhalal accompanied by chanting blessings on the Prophet. Sufi society while bermaaf-maafan or hospitality to one another by forming a circlePada saat pesta Lomban berlangsung semua masyarakat Kecamatan Tayu berbondong-bondong menuju tempat pelarungan atau pelepasan lomban atau larung sesaji di Desa Sambiroto. Diiringi drumband, kesenian barongan, dan berbagai arak-arakan, sebelum melarung kelaut, masyarakat mengarak sesaji berisi jajan pasar, kepala kerbau, pisang raja setandan, dan buah-buahan dari Balai Desa Sambiroto menuju TPI Tayu. Bertempat di balai Desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati, Bupati Pati membuka secara langsung kegiatan Karnaval Larung Sesaji dalam rangka Lomban Kupatan. Puncak acara yaitu Larung sesaji memang terlaksana 1 hari namun kemeriahan dari pesta ini biasanya terjadi sampai 2 hari, karena antusiame masyarkat terhdapa adat istiadat ini sangatlah tinggi.Nilai EdukasiDi dalam tradisi pesta lomban juga mengandung nilai-nilai edukatif (pendididkan). Adapun nilai-nilai pendidikan dari tradisi pesta lomban yaitu: nilai ketuhanan, nilai silaturahmi dan kekeluargaan, nilai kegotong-royongan, nilai rekreasi, dan menjaga keseimbangan dengan alam. Masyarakat dapat melestarikan budaya dari daerahnya sendiri atau menjaga tradisi ini daerahnya agar tidak punah, sehingga nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalamnya dapat disosialisakan melalui tradisi tersebut.Nilai ReligiusDi dalam tradisi pesta lomban juga mengandung nilai-nilai religius (keagamaan). Adapun nilai-nilai keagamaan dari tradisi pesta lomban yaitu:• SedekahHal ini terlihat dari adanya membagikan daging kerbau dagingnya di sedekahkan ke warga, sementara kepala kerbaunya disedekahkan kepada mahluk Allah yg hidup dilaut yaitu ikan, dll. Karena dengan bersedekah kita akan terhindar dari bala', sedekah merupakan obat (penawar) dari penyakit ekonomi yaitu rezeki sempit, sehingga nelayan berharap rezekinya dilapangkan. Selain itu, dalam berbagai rangkaian acara, diisi dengan doa memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberi keselamatan dan rejeki yang barokah.• Menjaga Lingkungan HidupHadist tentang menjaga kelestarian alam : "Sayangilah yang ada di bumi niscaya semua yang ada di langit akan menyayangi kalian" (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu dengan adanya Pesta Lomban yang memberi sedekah atau memberi makan terhadap ikan-ikan, maka dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dan supaya nelayan tidak tamak dengan mengeruk sebanyak-banyaknya kekayaan alam terutama laut.Nilai EkonomisDi dalam tradisi pesta lomban juga mengandung nilai-nilai ekonomis. Adapun nilai-nilai ekonomis dari tradisi pesta lomban dapat dirasakan oleh para pedagang dari pedagang makanan, minuman, hingga pedagang sovenir laku keras dibanding hari-hari biasa.Maksud IntinyaMaksud dari upacara pelarungan ini adalah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Allah, yang melimpahkan rizki dan keselamatan kepada warga masyarakat nelayan selama setahun dan berharap pula berkah dan hidayahnya untuk masa depan.Hal yang paling patut digaris bawahi adalah intisari dari pelaksanaan Lomban Kupatan, bukan hanya menganggapnya sebagai sebuah tradisi. Secara historis, budaya lomban muncul pada zaman dahulu karena para nelayan merayakan pesta laut dengan mengadakan lomba dayung dari muara sungai menuju lautan. Sehingga Lomban sendiri berasal dari bahasa Jawa dari kata lumban;lumba atau lelumban yang berarti lelangen artinya kesenangan atau bersenang-senang bermain air.Jika dilihat secara Filosofi, tradisi Lomban kupatan mempunyai tiga pemaknaan. Pertama manifestasi wujud rasa syukur kepada Tuhan. Tradisi Lomban dikenal juga dengan sedekah laut, yang dimulai dengan tradisi melarungkan sesaji sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan, yang telah memberikan hambanya
Being translated, please wait..
