Pendekatan internasional untuk kons

Pendekatan internasional untuk konservasi dan pembangunan berkelanjutan

Keanekaragaman hayati dunia saat ini terpusat pada negara berkembang di wilayah tropika, yang kebanyakan di antaranya merupakan negara miskin dengan tingkat pertumbuhan penduduk, pembangunan, dan perusakan habitat yang tinggi. Negara berkembang kerap menunjukkan kesediaan untuk melindungi keanekaragaman hayati tersebut, namun tidak mampu menyediakan dana untuk perlindungan, penelitian, dan pengelolaannya. Negara maju seperti AS, Kanada, Jepang, Australia dan berbagai negara Eropa membutuhkan kawasan tropika sebagai penyedia bahan genetika dan produk alami untuk pertanian, obat-obatan, dan industri. Pertanyaannya adalah, bagaimana agar negara-negara di dunia dapat bekerja sama melestarikan keanekaragaman hayati? Mekanisme kebijakan dan penegakan hukum merupakan kedaulatan (yurisdiksi) dari setiap negara terkait, namun kerja sama internasional mutlak diperlukan karena berbagai alasan sebagai berikut:

Results (English) 2:

International approaches to conservation and sustainable development of

biodiversity of the world is currently concentrated in developing countries in tropical areas, most of which is a poor country with a rate of population growth, development, and habitat destruction are high. Developing countries often show a willingness to protect biodiversity, but are not able to provide funding for protection, research, and management. Developed countries like the US, Canada, Japan, Australia and many European countries require the tropics as a provider of genetic materials and natural products for agriculture, medicine, and industry. The question is, how can the countries of the world can work together to conserve biodiversity? Policies and enforcement mechanisms is sovereign (jurisdiction) of each of the countries concerned, but international cooperation is absolutely necessary for the following reasons: