Watu Timbang Raung di Flores, Tempat Mengadili Orang yang BerutangMing translation - Watu Timbang Raung di Flores, Tempat Mengadili Orang yang BerutangMing English how to say

Watu Timbang Raung di Flores, Tempa

Watu Timbang Raung di Flores, Tempat Mengadili Orang yang Berutang
Minggu, 14 Februari 2016

839
Shares
KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Watu Timbang Raung di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Watu Timbang Raung adalah tempat mengadili orang yang memiliki utang.
Berita Terkait

Di Flores, Ada Tradisi Menjemput Tamu dengan Berkuda Memberdayakan Mangrove Jadi Pusat Wisata "Ndetok Nii", Ritual Suku Seso di Manggarai Timur Memberkati Benih Wisata Flamenco di Jerez, Kota Kelahiran Lola Flores Alamnya Indah, Rugi Jika Tidak Pelesir ke Flores

PULAU Flores sangat terkenal dengan keunikan alam serta kisah dibaliknya. Belum semua obyek wisata di Kabupaten Manggarai Barat sudah diperkenalkan kepada wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

Di Bagian Pantai Utara dari Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur memiliki obyek wisata alam dan layak untuk berpetualangan.

Bagi wisatawan yang suka tantangan untuk menyusuri wilayah Utara dari Manggarai Barat, berkunjunglah ke Watu Timbang Raung.

Apa itu Watu Timbang Raung? Watu Timbang Raung yang terletak di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat adalah tempat mengadili orang yang memiliki utang.

"Watu" artinya batu, "Timbang" artinya menimbang sedangkan "Raung" artinya utang. Jadi "Watu Timbang Raung" diterjemahkan sebuah batu dengan ketinggian ratusan meter sebagai tempat mengadili orang yang berutang.

Letaknya berada di tengah hutan rimba di sekitar wilayah Kengko-Rego. Inilah kisah unik Watu Timbang Raung sebagaimana dikisahkan masyarakat setempat.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Watu Timbang Raung terletak di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur adalah tempat mengadili orang yang memiliki utang.
Belum lama ini KompasTravel melakukan adventure di wilayah Utara Manggarai Barat dan mengunjungi Watu Timbang Raung. Dipandu oleh Matias Dandung, Benyamin serta sejumlah keluarga dari wilayah Rego kami menuju ke obyek wisata Watu Timbang Raung yang sudah pernah dikunjungi wisatawan dari Perancis itu.

Awalnya berangkat dari Kota Waelengga, ibu kota Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Senin (1/2/2016), menuju ke Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai dengan menggunakan travel lokal.

Semalam tidur di rumah keluarga di Kota Ruteng. Lalu pagi Selasa (2/2/2016) bergegas menuju ke Terminal Mena untuk mengejar Oto Colt menuju ke wilayah Utara Manggarai Barat, tujuan Rego.

Tepat jam 07.00 Wita, sopir Oto Mulia Terang melajukan kendaraannya menuju ke wilayah Cancar, Golowelu, Wajur, dan makan siang di Pertigaan Noa.

Pertigaan Noa adalah tempat semua kendaraan berhenti untuk makan siang baik yang ke Ruteng, Terang maupun Rego. Ada sejumlah warung lokal yang menyediakan hidangan makan siang, makan malam bagi penumpang dan sopir serta kondektur.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Dua orang ibu sedang melintasi jalan menuju Watu Timbang Raung di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Watu Timbang Raung adalah tempat mengadili orang yang memiliki utang.
Dari pertigaan Noa, saya bersama dengan pemandu lokal, Matias Dandung melintasi wilayah Utara Manggarai Barat dengan melewati sejumlah kampung serta pemandangan alam di kiri kanan jalan. Tujuan kami adalah ke Kampung SAR untuk menghadiri ritual adat, SOR WAE dari Mama Rosalia Jila yang meninggal dunia minggu lalu.

Selain itu, saya memiliki tujuan untuk mengabadikan serta mempromosikan Watu Timbang Raung yang menjadi bahan cerita secara turun temurun dari warga di Kabupaten Manggarai Barat. Keunikan batunya. Kisahnya yang misterius. Tak sia-siakan waktu itu untuk berpetualangan untuk berwisata ke Watu Timbang Raung.

Saat melintasi jalan raya Lintas Utara, dari kejauhan sudah terlihat keunikan Watu Timbang Raung serta kemegahannya yang berada di puncak gunung Hutan Rego. Saat itu pula, saya mengeluarkan kamera dari dalam tas dan langsung mengabadikannya.

Saya bersama dengan beberapa orang berjalan kaki di jalan raya di pinggir batu tersebut. Melihat keunikan dan kemegahan batu itu, saya terus mengabadikan dengan kamera. Sungguh unik batu tersebut. Sayangnya, minim promosi.

Sambil melihat keunikan batu tersebut, saya bersama dengan sejumlah warga menikmati suara burung yang masih terjaga dengan baik. Sesudah itu, saya menggali informasi dari beberapa warga terkait dengan kisah Watu Timbang Raung.

Mereka meminta saya untuk bertemu dengan mantan Kepala Desa Rego yang mengetahui kisahnya. Lalu, Kamis malam (4/2/2016) saya bertamu dengan rumah mantan kepala Desa. Saya disambut dengan ramah sesuai budaya setempat serta menyuguhkan saya kopi Arabika khas Kampung Rego.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Warga di sekitar Watu Timbang Raung di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Watu Timba
0/5000
From: -
To: -
Results (English) 1: [Copy]
Copied!
Watu Weigh Roared on Flores, where Judge people who OweSunday, February 14, 2016839The shareKOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Watu Weigh Roared in the region Kengko-Rego Rego, village, sub-district of Manggarai Regency girlfriend, put up an the West, the island of Flores, East Nusa Tenggara. Watu Weigh Roared is the place to prosecute the person who has debt.Related News In Flores, there is a tradition of picking up Guest Empowering horseback Mangrove So tourist center "Nii Ndetok", rituals of the tribe in the East Manggarai Seso Blesses the seeds Tour of Flamenco in Jerez, the birthplace of Lola Flores, the Beautiful natural scenery of Loss if not Pelesir to Flores Flores Island is very popular with the uniqueness of the nature as well as the story behind them. Not all attractions in West Manggarai Regency was already introduced to foreign tourists as well as tourists.At the northern coast of West Manggarai Regency, Flores, East Nusa Tenggara has natural attractions and worth to berpetualangan.For travelers who like the challenge of exploring the northern regions of West Manggarai, come to Watu Weigh Roared.What is Watu Weigh Roared? Watu Weigh Roared located in the region of Kengko-Rego Rego, village, sub-district of Manggarai Regency girlfriend, put up an the West is the place to prosecute the person who has debt."Watu" meaning stone, "Weigh" it means weighing while "Roared" means that debt. So "Watu Weigh Roared" translates a rock with a height of hundreds of meters as the place of prosecuting the owes.Letaknya berada di tengah hutan rimba di sekitar wilayah Kengko-Rego. Inilah kisah unik Watu Timbang Raung sebagaimana dikisahkan masyarakat setempat.KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Watu Timbang Raung terletak di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur adalah tempat mengadili orang yang memiliki utang.Belum lama ini KompasTravel melakukan adventure di wilayah Utara Manggarai Barat dan mengunjungi Watu Timbang Raung. Dipandu oleh Matias Dandung, Benyamin serta sejumlah keluarga dari wilayah Rego kami menuju ke obyek wisata Watu Timbang Raung yang sudah pernah dikunjungi wisatawan dari Perancis itu.Awalnya berangkat dari Kota Waelengga, ibu kota Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Senin (1/2/2016), menuju ke Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai dengan menggunakan travel lokal.Semalam tidur di rumah keluarga di Kota Ruteng. Lalu pagi Selasa (2/2/2016) bergegas menuju ke Terminal Mena untuk mengejar Oto Colt menuju ke wilayah Utara Manggarai Barat, tujuan Rego.Tepat jam 07.00 Wita, sopir Oto Mulia Terang melajukan kendaraannya menuju ke wilayah Cancar, Golowelu, Wajur, dan makan siang di Pertigaan Noa.Pertigaan Noa adalah tempat semua kendaraan berhenti untuk makan siang baik yang ke Ruteng, Terang maupun Rego. Ada sejumlah warung lokal yang menyediakan hidangan makan siang, makan malam bagi penumpang dan sopir serta kondektur.KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR two mothers were crossing the road to Watu Weigh Roared in the region Kengko-Rego Rego, village, sub-district of Manggarai Regency girlfriend, put up an the West, the island of Flores, East Nusa Tenggara. Watu Weigh Roared is the place to prosecute the person who has debt.From the t-junction Noa, I along with local guides, Matias Dandung across North West Manggarai by passing a number of hometown as well as the natural landscape on the left of right of way. Our goal is to the SAR to attend the ritual customs, SOR WAE of Mama Rosalia Jila who died last week.In addition, I have a purpose to perpetuate and promote the Watu Weigh Roared that became hereditary story materials from residents in Manggarai Regency West. The uniqueness of stone. Her story is mysterious. Do not waste the time for berpetualangan to travel to Watu Weigh Roared.While crossing the Turnpike North, from a distance was in sight of the uniqueness of Watu glory and Roared Weigh are at the top of the mountain forests of Rego. By that time, I pulled out the camera from inside the bag and immediately mengabadikannya.I along with a couple of guys walking on a highway on the edge of the stone. See uniqueness and grandeur of the stone, I continue to capture with a camera. Really unique stones. Unfortunately, the minimal promotion.Sambil melihat keunikan batu tersebut, saya bersama dengan sejumlah warga menikmati suara burung yang masih terjaga dengan baik. Sesudah itu, saya menggali informasi dari beberapa warga terkait dengan kisah Watu Timbang Raung.Mereka meminta saya untuk bertemu dengan mantan Kepala Desa Rego yang mengetahui kisahnya. Lalu, Kamis malam (4/2/2016) saya bertamu dengan rumah mantan kepala Desa. Saya disambut dengan ramah sesuai budaya setempat serta menyuguhkan saya kopi Arabika khas Kampung Rego.KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Warga di sekitar Watu Timbang Raung di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Watu Timba
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: