PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KO

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TENDINITIS SUPRASPINATUS DEXTRA DENGAN MODALITAS ULTRASOUND, MYOFACIAL RELEASE DAN TERAPI LATIHAN
DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
MUHAMMAD YUSRON

0530003711
ABSTRAK
Tendinitis supraspinatus adalah peradangan pada tendon supraspinatus akibat gesekan tendon terhadap tulang bahu (yang dibentuk oleh caput humeri dengan bungkus kapsul sendi glenohumeral sebagai penyebabnaya, dan akromion serta ligamentum coraco acromiale sebagai penutup bagian atasnya) secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Nyeri bahu adalah keluhan umum dengan prevalensi dari 20% sampai 33% pada populasi orang dewasa. Tujuan fisioterapi untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam mengurangi nyeri, mengurangi spasme otot, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatan kemampuan aktivitas fungsional pada kondisi tendinitis supraspinatus dengan modalitas ultrasound, myofacial release dan terapi latihan. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan metode deskriptif analitik untuk mengetahui assessment dan perubahan yang dapat diketahui menggunakan instrumen penelitian VAS untuk memeriksa nyeri, palpasi untuk memeriksa spasme. Goneometer untuk memngukur LGS, MMT untuk memeriksa kekuatan otot, SPADI untuk menilai aktivitas fungsional.
Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapatkan hasil adanya pengurangan nyeri yaitu nyeri diam T1 = 1 pada T6 = 0, nyeri tekan T1 = 3 T6 = 1, nyeri gerak T1 = 7 pada T6 = 3, penurunan spasme otot T1 = 1 pada T6 = 0. Meningkatnya lingkup gerak sendi pada gerakan aktif T1 S = 20º-0º-100º pada T6 S = 35º-0º-130º, T1 F = 85º-0º-25º pada T6 = 115º-0º-45º, T1 R (90º) = 35º-0º-55º pada T6 R (900) = 55º-0º-70º, T1 T = 25º-0º-80º pada T6 T = 25º-0º-80,pada gerakan pasif T1 S = 25º-0º-120º pada T6 S = 35º-0º-155º, T1 F = 100º- 0º-30º pada T6 F = 130º-0º-65º, T1 R (90º) = 40º-0º-70º pada T6 R (900) = 70º-0º-75º, T1 T = 30º-0º-90º pada T6 T = 30º-0º-100º pada peningkatan kekuatan otot, yaitu otot flexor T1 = 4 pada T6 = 5, ekstensoris T1 = 4 pada 5, abduktor T1= 3 pada T6 = 5, adduktor T1 = 4 pada = 5, abduktor horizontal T1 = 4 pada 5, adduktor horizontal T1 = 4 pada T6 = 5 , eksorotat T1 = 4 pada T6 = 5. Peningkatan kemampuan aktivitas fungsional yaitu T1 = 82 pada T6 = 54. Intervensi fisioterapi dengan modalitas ultrasound, myofacial release dan terapi latihan dapat membantu mengurangi permasalahan yang timbul pada kondisi tendinitis supraspinatus.


Kata kunci : tendinitis supraspinatus dextra, , ultrasound, myofacial release dan terapi latihan.

Results (English) 1:

PHYSIOTHERAPY TREATMENT ON CONDITION OF TENDINITIS DEXTRA SUPRASPINATUS TESTS WITH ULTRASOUND MODALITY, MYOFACIAL RELEASE AND THERAPY EXERCISE THE PROVINCIAL HOSPITAL IN PEKALONGAN BENDAN MUHAMMAD YUSRON0530003711ABSTRACTTendinitis is inflammation of the tendon of the supraspinatus tests supraspinatus tests due to friction against the shoulder bone tendon (formed by the caput humeri with the glenohumeral joint capsule packs as penyebabnaya, and akromion as well as the coraco acromiale in closing the upper part) repeatedly over a long time. Shoulder pain is a common complaint with a prevalence of 20% to 33% in the adult population. The purpose of physiotherapy to learn the implementation of physiotherapy in reducing pain, reduce muscle spasme, increasing muscle strength, improve the scope of joint motion and increases the ability of a functional activity on the condition of tendinitis supraspinatus tests with ultrasound modality, myofacial release and therapeutic exercise. This research was carried out at the PROVINCIAL HOSPITAL Bendan Pekalongan with descriptive analytic methods to find out the assessment and changes that are known to use research instrument VASE to examine pain, palpation for checking spasme. Goneometer for memngukur LGS, the MMT to check for muscle strength, functional activity to assess the SPA at. Once done the therapy as much as 6 times obtained results the presence of pain reduction i.e. silent pain T1 = 1 on the T6 = 0, pain press T1 = 3 T6 = 1, pain of motion T1 = 7 on T6 = 3, decreased muscle spasme T1 = 1 on the T6 = 0. Increasing the scope of the joint motion on the active movement of the T1 S = 20 º -0 º -100 º on T6 S = 35 º -0 º -130 º F, T1 = 85 º -0 º -25 º on T6 = 115 º -0 º -45 º, T1 R (90 º) = 35 º -0 º -55 º on the T6 R (900) = 55 º -0 º -70 º, T T1 = 25 º -0 º -80 º on T6 T = 25 º -0 º -80, passive movement on T1 S = 25 º -0 º -120 º on T6 S = 35 º -0 º -155 º F, T1 = 100 º-0 º -30 º on T6 F = 130 º -0 º -65 º, T1 R (90 º) = 40 º -0 º -70 º on the T6 R (900) = 70-75 º -0 º º, T T1 = 30 º -0 º -90 º on T6 T = 30 º -0 º -100 º on increasing muscle strength, i.e. the flexor muscle T1 = 4 on T6 = 5, ekstensoris T1 = 4 at 5, abduktor T1 = 3 on the T6 = 5, adduktor = T1 = 4 on 5 horizontal abduktor, T1 = 4 at 5, horizontal adduktor T1 = 4 on T6 = 5, eksorotat T1 = 4 on T6 = 5. Increase in the ability of the functional activities namely T1 = 82 on T6 = 54. Physiotherapy interventions with the ultrasound modality, myofacial release and therapy exercise can help reduce the problems arising on the condition of tendinitis supraspinatus tests.Keywords: tendinitis dextra, supraspinatus tests, ultrasound, myofacial release and therapeutic exercise.